Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Jadi Rebutan Emak-emak, Berikut Cerita Rendang hingga Jadi Masakan Populer

Kompas.com - 19/09/2019, 14:23 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah tentang dua orang ibu-ibu yang berebut masakan rendang di sebuah hajatan menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen Indonesia baru-baru ini.

Video yang banyak diunggah akun-akun Instagram ini menuai beragam reaksi dari para pengguna media sosial.

Sebagian besar dari mereka heran mengapa hanya karena rendang dua orang yang sudah berusia dewasa bisa bertengkar di hadapan umum.

Meski belakangan diketahui video tersebut hanyalah bagian dari iklan sebuah bumbu masakan, rendang memang makanan khas Indonesia yang kelezatannya telah mendunia.

Makanan khas daerah Minangkabau, Sumatera Barat ini, memang populer dan disukai hampir seluruh orang di dunia ini.

Masakan ini mudah dijumpai di setiap warung makan khas Padang dan tersebar di berbagai tempat di Indonesia.

Makanan primadona

Lantas, bagaimana kisah rendang hingga menjadi makanan primadona?

Rendang berasal dari kata "meradang" yang memiliki arti memasak santan hingga kering.

Secara tradisional, rendang asal Sumatera Barat ini biasanya terbuat dari daging kerbau. Tapi kini, banyak orang membuat rendang dari daging sapi.

Pada mulanya, masakan ini dibungkus dalam daun pisang agar bisa dikonsumsi saat melakukan perjalanan panjang.

Saat ini, hidangan ini biasanya disajikan saat hari raya atau pada pesta pernikahan orang melayu.

Baca juga: Terjawab Sudah, Ini Fakta Viral Video Emak-emak Rebutan Rendang

Asal-usul rendang

Hadirnya rendang di Indonesia tak luput dari kedatangan India di pantai barat Sumatera.

Konon, pada abad ke-14 banyak orang India yang tinggal di daerah Minang. Mereka memperkenalkan bumbu dan rempah kepada masyarakat Minang.

Rendang diduga sudah ada sejak abad ke-16. Masyarakat Minang di wilayah darat biasa melakukan perjalanan menuju Selat Malaka hingga ke Singapura.

Perjalanan melewati sungai ini memakan waktu sekitar satu bulan. Karena tidak ada perkampungan di sepanjang perjalanan tersebut maka para perantau tadi menyiapkan bekal yang dapat bertahan lama. Bekal tersebut adalah rendang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com