KOMPAS.com - Kisah tentang dua orang ibu-ibu yang berebut masakan rendang di sebuah hajatan menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen Indonesia baru-baru ini.
Video yang banyak diunggah akun-akun Instagram ini menuai beragam reaksi dari para pengguna media sosial.
Sebagian besar dari mereka heran mengapa hanya karena rendang dua orang yang sudah berusia dewasa bisa bertengkar di hadapan umum.
Meski belakangan diketahui video tersebut hanyalah bagian dari iklan sebuah bumbu masakan, rendang memang makanan khas Indonesia yang kelezatannya telah mendunia.
Makanan khas daerah Minangkabau, Sumatera Barat ini, memang populer dan disukai hampir seluruh orang di dunia ini.
Masakan ini mudah dijumpai di setiap warung makan khas Padang dan tersebar di berbagai tempat di Indonesia.
Lantas, bagaimana kisah rendang hingga menjadi makanan primadona?
Rendang berasal dari kata "meradang" yang memiliki arti memasak santan hingga kering.
Secara tradisional, rendang asal Sumatera Barat ini biasanya terbuat dari daging kerbau. Tapi kini, banyak orang membuat rendang dari daging sapi.
Pada mulanya, masakan ini dibungkus dalam daun pisang agar bisa dikonsumsi saat melakukan perjalanan panjang.
Saat ini, hidangan ini biasanya disajikan saat hari raya atau pada pesta pernikahan orang melayu.
Baca juga: Terjawab Sudah, Ini Fakta Viral Video Emak-emak Rebutan Rendang
Hadirnya rendang di Indonesia tak luput dari kedatangan India di pantai barat Sumatera.
Konon, pada abad ke-14 banyak orang India yang tinggal di daerah Minang. Mereka memperkenalkan bumbu dan rempah kepada masyarakat Minang.
Rendang diduga sudah ada sejak abad ke-16. Masyarakat Minang di wilayah darat biasa melakukan perjalanan menuju Selat Malaka hingga ke Singapura.
Perjalanan melewati sungai ini memakan waktu sekitar satu bulan. Karena tidak ada perkampungan di sepanjang perjalanan tersebut maka para perantau tadi menyiapkan bekal yang dapat bertahan lama. Bekal tersebut adalah rendang.
Masakan rendang juga dipercaya terinpirasi dari kari India. Jika kari India disajikan dengan kuah, maka rendang disajikan secara kering. Pada abad ke-19 rendang juga seringkali disebut kari Melayu.
Untuk membuat rendang, diperlukan waktu kurang lebih empat jam agar rendang yang dihasilkan berwarna hitam pekat.
Bahan dasar pembuatan rendang adalah daging sapi atau kerbau yang diolah dengan rempah-rempah asal Padang.
Bagi orang Minang, rendang bukan hanya sekadar masakan untuk memanjakan lidah. Rendang memiliki filosofi yang dalam.
Daging yang merupakan simbol dari "Ninik Mamak" alias pemimpin suku tradisional di Sumatera Barat.
Sementara itu, kelapa untuk santan merupakan simbol intelektual, cabai merupakan simbol dari para ulama, pedas, dan tegas dalam mengajar agama, serta rempah yang digunakan melambangkan seluruh masyarakat Minang.
Di zaman modern ini, rendang tidak hanya dibuat dari daging, namun juga bisa dibuat dari nangka, telur, kentang, ayam, bebek, hati, dan paru.
Makanan yang menggugah selera ini sangat cocok jika disantap bersama nasi hangat, lontong, lemang, atau ketupat.
Baca juga: Viral 2 Pria Unboxing Gas Elpiji 3 Kg dan Terbakar, Seperti Apa Kejadiannya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.