KOMPAS.com - Adakah di antara Anda yang termasuk generasi "Kartu Lebaran"? Maksudnya, mereka yang masih mengalami masa-masa mengirimkan ucapan Selamat Idul Fitri melalui kartu.
Kartu Lebaran dikirimkan melalui jasa pos, tempel perangko, hingga diterima oleh penerimanya.
Atau, Anda termasuk generasi pesan singkat alias SMS yang karib dengan kata-kata ini: "Ketika mulut tak mampu berucap, ketika telinga tak mampu mendengar, ketika tangan tak mampu berjabat, ketika kaki tak mampu melangkah."
Kata-kata di atas sempat hits karena jadi template ucapan Selamat Lebaran.
Kini, di era digital, kartu Lebaran tinggal kenangan, mengirimkan SMS kini beralih melalui aplikasi percakapan.
#SobatKom siapa nih dulu yang sering ngirimin kartu lebaran ke orang-orang tersayang? Sekarang sih udah beda zaman dan beda cara, ya. Tinggal desain pake aplikasi, terus kirim deh via media sosial. pic.twitter.com/HCJPGl8ZJb
— Kementerian Kominfo (@kemkominfo) May 9, 2021
Menjelang Lebaran, mari bernostalgia dengan cara mengirimkan ucapan Idul Fitri dari masa ke masa!
Demikian pula ketika ingin mengirim ucapan Lebaran jepada kerabat atau sanak saudara.
Ucapan Lebaran yang dikirim berbentuk kartu. Tak jarang, kartu itu dihias dan ditulis sedemikian rupa agar nampak lebih indah.
Butuh perjuangan lebih untuk mengirim kartu Lebaran. Kita harus membeli perangko, mengirimnya ke kantor pos, kemudian menunggu beberapa hari agar kartu sampai ke penerima.
Namun, justru usaha yang lebih itulah yang membuat ucapan melalui kartu Lebaran memiliki kesan mendalam dan amat sangat istimewa.
Selain itu, terasa lebih personal. Ada yang kangen mengirim atau menerima kartu Lebaran?
SMS memungkinkan kita mengirim pesan teks pada keluarga atau kerabat.
Ada batasan karakter untuk setiap SMS yang kita kirim. Akan tetapi, itu tidak jadi halangan.