Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Situasi Pandemi di Indonesia Tak Seburuk India...

Kompas.com - 10/05/2021, 08:02 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Situasi pandemi di Indonesia belum terkendali. Penyebaran virus corona masih meluas.

Inilah yang menjadi dasar pemerintah mengeluarkan larangan mudik Lebaran 2021 yang berlaku 6 Mei hingga 17 Mei 2021.

Meski ada larangan mudik, kenyataannya, banyak tetap nekat pulang kampung menggunakan kendaraan roda dua, mobil pribadi, maupun cara-cara yang lainnya.

Pemerintah dan ahli mengingatkan dan berharap masyarakat mematuhi aturan pemerintah agar situasi pandemi pasca-Lebaran tak lebih buruk dari yang ada saat ini.

Baca juga: 1,5 Juta Kasus Covid-19 Sepekan, India Diminta Lock Down

Apalagi, berkaca dari apa yang terjadi di India. India mengalami gelombang "tsunami" Covid-9 setelah adanya perayaan yang mengumpukan jutaan orang. 

Peningkatan tajam kasus penularan Covid-19 di India salah satunya setelah pelaksanaan festival keagamaan tanpa penerapan protokol kesehatan yang baik.

Kita tak berharap situasi pandemi di Indonesia tak seburuk yang dialami India.

Mudik berpotensi tingkatkan penularan virus

Epidemiolog dari Universitas Diponegoro, Ari Urdi, mengatakan, kegiatan mudik yang saat ini berlangsung di Indonesia sangat berpotensi meningkatkan terjadinya penularan virus di masyarakat.

"(Berada) Dalam kendaraan dalam waktu lama, dengan ruang yang jauh lebih sempit, pasti mengabaikan masker, dan pasti tertutup rapat karena berpendingin udara. Bisa bayangkan apa yang terjadi dengan para penumpang tersebut?" kata dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/5/2021).

Hal ini, lanjut Ari, tak hanya terjadi saat ada kegiatan mudik. Tetapi juga rangkaian aktivitas selama bulan Ramadhan. 

"Bukan saya tidak setuju dengan ini, tetapi menjaga kepatuhan menggunakan masker sangat sulit. Katakan berjarak sudah bisa karena kelihatannya hampir semua masjid sudah menerapkan pengaturan jarak, tetapi menggunakan masker, itu tergantung kesadaran dari masing-masing jamaah," ujar dia.

Baca juga: Pemerintah India Sebut Mutan Ganda Terkait dengan Lonjakan Kasus Covid-19

Berharap tak separah India

Meski risiko penularan sangat mungkin terjadi dari kegiatan mudik Lebaran, Ari optimistis situasi di Indonesia tak separah yang dialami oleh India.

Hal itu salah satunya karena masih banyak kelompok masyarakat di Indonesia yang menyadari pentingnya protokol kesehatan dan bahaya Covid-19.

"Saya masih bersyukur setidaknya masih ada masyarakat Indonesia yang saling mengingatkan terkait prokes. Tidak seperti di India, seperti yang saya lihat di medsos, kelihatannya semua sudah abai dengan prokes," sebut Ari.

Di Indonesia, meski tak semua taat dengan aturan yang ditetapkan pemerintah, imbauan untuk selalu patuh protokol kesehatan bisa kita jumpai di berbagai tempat. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com