Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satwa yang Muncul Kembali Setelah Sekian Lama Dianggap Punah

Kompas.com - 08/05/2021, 19:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

Baru di akhir 2020, tepat 127 tahun setelah dinyatakan punah, kadal ini ditemukan kembali oleh ilmuwan dari Munich University dan University of Antananarivo, Madagaskar. 

Yang terlihat kala itu adalah spesies betinanya yang memiliki warna kulit berwarna-warni. Ia bisa mengubah warna kulitnya sekehendak hatinya sesuai mood.

Mulai dari warna ungu, menjadi merah, berubah ke hijau, dan tiba-tiba bernuansa hitam dan putih.

Baca juga: Trenggiling Terancam Punah, Pentingnya Edukasi dan Rehabilitasi

3. Hiu goblin

Hiu ini hidup di laut dalam, pernah dinyatakan punah karena tak lagi terlihat dan tak ditemukan oleh penelitian dan pencarian manusia selama bertahun-tahun.

Namun hiu ini tiba-tiba muncul kembali dan diyakini masih memiliki habitat yang riuh di laut dalam.

Hiu goblin diyakini hidup 1300 meter di bawah permukaan air laut. Namun di malam hari, ia akan naik ke permukaan untuk mencari makan.

Ikan ini adalah spesies bumi yang diperkirakan pernah hidup satu masa dengan  para dinosaurus. 

4. Kura-kura raksasa Fernandina

Kura-kura raksasa ini terakhir terlihat oleh mata manusia adalah di tahun 1906. Mereka kemudian menghilang, sehingga dimasukkan ke dalam daftar satwa yang telah punah karena habitatnya tak lagi bisa ditemukan dan dilacak kembali. 

Tepat satu abad setelahnya, kura-kura Fernandina ditemukan kembali di Pulau Galapagos, Ekuador.

Ekspedisi tahun 2019 yang dilakukan oleh Giant Tortoise Restoration Initiative menemukan seekor kura-kura betina yang hidup sendirian yang diperkirakan sudah berusia lebih dari 100 tahun.

Namun berdasarkan penelitian lanjutan, diketahui bahwa spesies kura-kura raksasa ini ternyata tak hidup sendirian alias memiliki habitat tersendiri.

Kura-kura itu pun segera dibawa ke kawasan perlindungan khusus, untuk melindunginya dari burung pemangsa dan ancaman erupsi Gunung Fernandina.     

Baca juga: Daftar Spesies Endemik Terancam Punah akibat Perubahan Iklim di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com