Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Gandeng SpaceX untuk Kembali Mendaratkan Manusia di Bulan

Kompas.com - 17/04/2021, 12:43 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah memilih roket Starship buatan SpaceX untuk mendaratkan astronot di Bulan.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah berhasil mengantarkan Neil Armstrong dan Edwin Aldrin, dua manusia pertama yang menjejakkan kaki di Bulan pada 1969.

Kini, NASA sedang bersiap untuk mengirim astronot untuk menjelajahi Bulan sebagai bagian dari program Artemis.

Baca juga: NASA Terbangkan Helikopter di Mars untuk Pertama Kalinya Besok

Mereka memilih perusahaan milik Elon Musk, SpaceX, untuk melanjutkan pengembangan pendarat manusia komersial pertama.

Pemilihan astronot

Melansir laman resmi NASA, salah satu astronot yang akan menaiki roket itu adalah astronot perempuan.

Ini akan menjadi catatan sejarah, perempuan pertama yang menjejaki Bulan.

Tujuan lain dari program Artemis adalah mendaratkan orang selain dari kulit putih (ras dominan di AS).

Pilihan ini juga akan jadi pendaratan orang kulit berwarna pertama di permukaan bulan. 

Roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa akan meluncurkan empat astronot di atas pesawat ruang angkasa Orion.

Waktu perjalanan membutuhkan beberapa hari untuk sampai ke orbit Bulan.

Di sana, dua anggota kru akan dipindahkan ke sistem pendaratan manusia (HLS) SpaceX untuk perjalanan terakhir mereka ke permukaan Bulan.

Mereka diberi waktu sekitar seminggu untuk menjelajahi permukaan.

Kemudian, mereka akan melakukan perjalanan singkat untuk kembali ke orbit di mana mereka akan kembali ke Orion, lalu kembali ke Bumi.

Baca juga: Heboh Munculnya Pelangi di Planet Mars, Ini Penjelasan NASA

Dana ke Bulan

Nilai total kontrak NASA untuk SpaceX sebesar 2,89 miliar dollar AS.

Administrator asosiasi untuk eksplorasi manusia dan direktorat misi operasi NASA, Kathy Lueders, mengatakan, misi ke bulan ini juga merupakan langkah kesetaraan dan eksporasi jangka panjang.

"Dengan penghargaan ini, NASA dan mitra kami akan menyelesaikan misi demonstrasi awak pertama ke permukaan Bulan pada abad ke-21 saat badan tersebut mengambil langkah maju untuk kesetaraan wanita dan eksplorasi ruang angkasa dalam jangka panjang," kata Kathy, mengutip laman NASA.

SpaceX telah bekerja sama dengan para ahli NASA mengenai desain pendarat, memastikan persyaratan kinerja NASA, dan standar penerbangan luar angkasa manusia.

Prinsip utama untuk sistem yang aman, standar yang disepakati ini berkisar dari bidang teknik, keselamatan, kesehatan, dan bidang teknis medis.

Starship SpaceX, dirancang untuk mendarat di Bulan. Kapal luar angkasa ini memiliki kabin yang luas dan dua kunci udara untuk astronot moonwalk.

Arsitektur Starship juga mengembangkan sistem peluncuran dan pendaratan yang dirancang untuk perjalanan ke Bulan, Mars, dan tujuan lainnya.

Transportasi berkelanjutan

Penghargaan HLS diberikan di bawah Next Space Technologies for Exploration Partnerships (NextSTEP-2) Appendix H Broad Agency Announcement (BAA).

Sejalan dengan pelaksanaan penghargaan Appendix H, NASA bermaksud menerapkan pengadaan kompetitif untuk layanan transportasi permukaan bulan berkelanjutan.

Hal ini akan memberikan akses manusia ke permukaan Bulan menggunakan Gateway secara rutin berulang di luar misi demonstrasi awak awal.

Untuk misi pendaratan kali ini, diharapkan ada penemuan ilmiah, manfaat ekonomi, dan inspirasi bagi generasi baru.

Tim Artemis juga mengembangkan kemampuan mobilitas baru untuk memungkinkan eksplorasi wilayah baru Bulan.

Di permukaan, badan tersebut telah mengusulkan untuk membangun habitat dan penjelajah baru, menguji sistem tenaga baru, dan banyak lagi.

Ini merupakan inovasi dan kemajuan lain yang dibuat di bawah program Artemis.

Setelah kembali menjelajah Bulan, NASA dan mitranya bersiap untuk langkah besar eksplorasi manusia berikutnya, yaitu eksplorasi Mars.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com