KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut adanya dugaan modus peretasan, viral di media sosial, Senin (12/4/2021).
Disebutkan bahwa upaya peretasan akun dilakukan dengan mengirimkan link melalui direct messege (DM) pada aplikasi Instagram.
Baca juga: Video Viral Pinjaman Online Diduga Ancam Sebar Data Pribadi, Ini Kata Ahli IT dan OJK
Informasi tersebut diunggah akun Twitter @wonie_manimani.
"Ini di dm gue mulai banyak yg send2 link lagi Wajah menangis kencang
tolong kalo dm kalian ada yg send link kyk instagram gitu jangan dipencet!
itu link scam acc kalian bisa ke hack (gue dah pernah) kalo semisal keburu kepencet langsung gantu password aja!
bantu rt yanc agk.a berbahaya," tulis akun @wonie_manimani.
ini di dm gue mulai banyak yg send2 link lagi ????????
tolong kalo dm kalian ada yg send link kyk instagram gitu jangan dipencet!
itu link scam acc kalian bisa ke hack (gue dah pernah) kalo semisal keburu kepencet langsung gantu password aja!
bantu rt yanc ??????agk.a berbahaya
— ???? ?? ???? lirik pinned :D (@wonie_manimani) April 12, 2021
Hingga Rabu, (14/42021), twit tersebut telah di-retwit sebanyak 6.000 kali dan disukai sebanyak 13.800 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Baca juga: Video Viral Mahasiswa Tetap Tenang meski Terjadi Gempa, Ini Ceritanya
Security Digital Trainer, Yerry Niko Borang mengatakan bahwa modus dengan mengirim link ke DM pengguna Instagram termasuk tindakan phising.
"Itu phising namanya, kategori besar di dunia virus dan malware," ujar Yerry saat dihubungi Kompas.com, Rabu, (14/4/2021).
Yerry menjelaskan, phising berasal dari kata "fishing" atau memancing. Artinya, oknum tersebut menaruh umpan agar orang (korban) mau mengklik link yang dikirimkannya.
"Linknya bisa jadi apapun, bisa otomatis mengunduh software berbahaya, bisa mengarahkan ke situs yang meniru situs populer, misalnya Facebook," ujar Yerry.
"Sehingga kita (korban) didorong memasukkan username dan password untuk dicuri," lanjut dia.
Baca juga: Apa Itu Phising dan Bagaimana Cara Menghindarinya?
Selain itu, modus peretasan akun itu juga bisa dilakukan melalui email. Yerry mengatakan, pelaku menggunakan modus ini dengan tujuan untuk mencuri data.
Jika diarahkan untuk langsung mengunduh software berbahaya, maka laptop atau ponsel korban dapat langsung kena imbas atau diambil alih.