6. Kemenristek di era SBY
Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada Kabinet Indonesia Bersatu I, jabatan Menristek dipegang oleh Kusmayanto Kadiman sejak 21 Oktober 2004 sampai 20 Oktober 2009.
Kemudian pada Kabinet Indonesia Bersatu II, posisi Menristek pada awalnya dijabat oleh Suharna Surapranata, yakni sejak 22 Oktober 2009 sampai 19 Oktober 2011.
Namun, posisi itu kemudian digantikan Gusti Muhammad Hatta, sejak 20 Oktober 2011 sampai 20 Oktober 2014. Dia sebelumnya menjabat Menteri Lingkungan Hidup pada 2009–2011.
Baca juga: Profil Presiden Keenam RI: Susilo Bambang Yudhoyono
7. Peleburan Kemenristek di era Jokowi
Pada periode pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo, 27 Oktober 2014 sampai 20 Oktober 2019, nomenklatur kementerian riset berganti nama menjadi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Menteri yang menjabat adalah Mohamad Nasir. Bidang Perguruan Tinggi ada di bawah kewenangan lembaga ini.
Periode kedua pemerintahan kedua Presiden Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju, nomenklatur kementerian berubah lagi menjadi Kementerian Riset dan Teknologi.
Menteri yang menjabat adalah Bambang Brodjonegoro.
Baca juga: Jokowi Klaim Kasus Covid-19 di Indonesia Menurun, Benarkah Demikian?
Pengaturan bidang Perguruan Tinggi tidak lagi menjadi kewenangan kementerian ini, namun dialihkan kewenangan pengaturannya kepada Kemedikbud.
Pada Kabinet Indonesia Maju tahun 2019 pula, nomenklatur kementerian kembali berubah menjadi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Sesuai tugas pokok, fungsi dan kewenangannya, Kemenristek/BRIN memastikan pembangunan iptek dan inovasi dijalankan secara terintegrasi untuk dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional.
Lalu, pada Jumat (9/4/2021) melalui Rapat Paripurna DPR, diputuskan bahwa Kemenristek akan dilebur dengan Kemendikbud, untuk membentuk kementerian baru yang diberi nama Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).
Baca juga: Di Balik Permintaan Jokowi agar Masyarakat Lebih Aktif Kritik Pemerintah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.