Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah di Universitas Terbuka, Simak Cara Daftar dan Biayanya

Kompas.com - 24/03/2021, 19:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

2. Daftar online

Pendaftar dapat mendaftar secara online melalui laman https://www.ut.ac.id. Langkah mendaftarnya meliputi:

  • Isikan formulir dara diri
  • Unggah dokumen persyaratan pendaftaran calon mahassiwa
  • Registrasi mata kuliah
  • Cetak LIP-R yang terdiri atas biaya pendaftaran, biaya registrasi mata kuliah, biaya bahan ajar dan biaya kirim dalam satu LIP pembayaran.
  • Pembayaran uang kuliah yang dapat melalui Bank BTN, BRI, Mandiri, BNI, Grup Alfa terdekat atau Tokopedia.
  • Pendaftar akan mendapat kartu tanda mahasiswa elektronik dan berkas pendaftaran berupa buku saku, kalender akademik dan leaflet.

Mahasiswa dianjurkan untuk membeli bahan ajar pada awal masa registrasi agar mempunyai cukup waktu untuk belajar.

Baca juga: Cara Pembayaran UTBK SBMPTN 2021, Simak Tahapannya!

Adapun, berkas yang harus dipersiapkan saat mendaftar baik di kantor layanan maupun online, yaitu:

  • Formulir data diri
  • Fotokopi ijazah yang dilegalisasi oleh pejabat berwenang
  • Fotokopi transkip nilai (untuk lulusan diploma dan sarjana)
  • Surat keterangan mengajar sebagai guru (khusus untuk Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan)
  • Pas foto ukuran 3x4 cm hitam putih sebanyak 2 lembar dan ukuran 4x6 cm sebanyak 1 lembar
  • Fotokopi KTP dan KK

Panduan lengkap pendaftarannya dapat dilihat di laman https://sia.ut.ac.id/panduan dan https://www.ut.ac.id/katalog, sesuai dengan program studi yang dipilih.

Baca juga: Ingin Daftar PTN? Ini Perbedaan Seleksi SNMPTN dan SBMPTN 2021

Sistem belajar

Jauh sebelum pandemi, UT telah menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka.

Dilansir dari laman resmi UT, pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik melalui modul maupun memanfaatkan fasilitas lain seperti audio, video, komputer, internet, siaran radio, dan televisi.

Seperti perguruan tinggi lainnya, UT menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS) untuk menetapkan beban studi mahasiswa.

Setiap mata kuliah diberi bobot 1-6 sks. Sehingga 1 semester ditempuh kurang lebih 16 minggu.

Baca juga: Cek Keketatan Prodi Saintek dan Soshum Ini Sebelum Daftar SBMPTN 2021

Adapun untuk mata kuliah yang mengharuskan tatap muka, mahasiswa yang mengambil beban studi satu sks harus mengikuti perkuliahan selama 1 jam per minggu di kelas.

Dalam sistem pendidikan jarak jauh, mahasiswa juga harus mengalokasikan waktu yang sama dengan mahasiswa tatap muka 2 jam per minggu per sks. Hanya saja kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan secara mandiri.

Khusus untuk UT, satu SKS disetarakan dengan tiga modul bahan ajar cetak. Satu modul terdiri dari 40-50 halaman, sehingga bahan ajar dengan bobot 3 sks berkisar antara 360-450 halaman, tergantung pada jenis mata kuliahnya.

Biaya kuliah

Uang kuliah UT tergantung dari skema layanan yang dipilih oleh mahasiswa yaitu skema layanan sistem paket semester (SIPAS) atau skema Non-SIPAS (per sks).

Biaya kuliah berbeda-beda berdasarka program studi dan skema layanan yang dipilih. Rincian biaya lengkapnya dapat dilihat di https://www.ut.ac.id/biaya-pendidikan/sarjana-diploma.

Adapun untuk biaya kuliah termurah adalah Rp 1.150.000 dan termahal sebesar Rp 3.650.000 per semester.

Baca juga: Bisakah KIP Kuliah 2020 untuk Mendaftar SBMPTN 2021? Ini Jawaban LTMPT

Program studi

UT menyelenggarakan 39 program studi yang terdiri dari 31 program sarjana, 2 program diploma, 6 program magister dan 1 program pascasarjana.

Terdapat beberapa fakultas di UT, meliputi:

  • Fakultas Ekonomi (FE)
  • Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP)
  • Fakultas Sains dan Teknologi (FST) sebelumnya bernama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
  • Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Bayar UTBK SBMPTN 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com