Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melembutkan Kopi dengan Telur Mentah, Tertarik Mencoba?

Kompas.com - 23/03/2021, 09:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Ada yang suka kopi pekat, ada yang suka kopi dengan citarasa lebih "ramah" di rongga mulut. Cara untuk menjinakkan kopi ini bisa menggunakan berbagai bahan, salah satunya adalah butiran telur mentah.

Dilansir dari Hufftpost, cara pembuatan kopi telur ini cukup sederhana.

Cukup ambil sebutir telur ayam mentah, Anda bisa menggunakan telur ayam kampung, kemudian cuci hingga bersih. Benar-benar dengan bersih karena kulit atau cangkang telurnya pun nanti akan ikut diproses.

Kemudian, letakkan beberapa sendok bubuk kopi ke dalam mangkuk atau cangkir tahan panas. Ambil sebutir telur tadi, pecahkan dan masukkan semuanya ke dalam kopi, dari cangkang, putih telur hingga kuning telur.

Panaskan cangkir di atas api kecil, aduk terus hingga mendidih. Nantinya cangkang telur dan putir telur akan memerangkap kotoran kopi, sehingga kopi yang tersedia adalah kopi dengan adukan kuning telur yang bercitarasa lebih lembut juga creamy.

Baca juga: Mau Kopi yang Beda? Yuk, Coba 4 Racikan Kopi Khas Nusantara Ini

Asal muasal

Kopi telur ini konon berasal dari sekitar Norway, Swedia atau Denmark. Di kalangan barista sendiri, resep ini lebih dikenal dengan nama sweddish egg coffee atau scandinavian egg coffee.

Meski ahli kopi dari Denmark, Asser Christensen, mengatakan bahwa di area Denmark, Swedia dan Norway sendiri tak banyak orang yang mengenal budaya minum kopi menggunakan metode scandinavian egg coffee ini.

Kemudian Asser merunut, bisa jadi metode ini lahir di abad ke-19 dibawa imigran Skandinavia yang memasuki Amerika.

Di Skandinavia kuno sendiri memang ada budaya menjernihkan kopi dengan menambahkan beberapa bahan makanan tertentu.

Baca juga: 3 Cara Menikmati Kopi ala Asia, Bisa Ditemukan di Indonesia

Hal ini merujuk sekitar tahun 1800 dimana butiran kopi semahal rempah-rempah. Jadi para produsen kopi mengambil ampas kopi sisa untuk dicampurkan ke bubuk kopi yang akan dijual.

Hal ini untuk menambah volume kopi serta membuat kopi lebih hitam dan bertekstur seperti pasir.

Nah untuk menjinakkan kopi campuran ini, agar cairan yang tersaji bersih dari kotoran, mereka pun menambahkan telur mentah atau kulit ikan. Bahan tambahan di sini berguna untuk menyaring cairan kopi.

Apakah aman?

Telur di dalam kopi bisa mengubah citarasa kopi. Lebih jauh dijelaskan, manfaat kuning telur di sini bisa mengurangi rasa pahit kopi yang terlalu pekat.

Sedangkan putih telurnya bisa mengikat residu atau kotoran kopi sehingga tercipta sajian kopi yang lebih bersih dan beraroma wangi.

Ilustrasi telur ayamUnsplash/Melani Sosa Ilustrasi telur ayam

Cangkang telurnya, bermanfaat mengurangi kadar asam pada kopi dan meningkatkan ketajaman rasa pada kopi

Lantas apakah minuman ini aman bagi kesehatan? 

Janilyn Hutchings dari StateFoodSafety mengatakan bahwa minuman ini kurang aman jika ditilik dari segi kesehatan. Terutama jika cara menyeduhnya tidak dididihkan langsung di atas api, melainkan dengan cara menyiramkan air panas ke dalam bubuk kopi dan telur.

Mengingat, air untuk kopi bukanlah air yang mendidih 100 derajat celcius, melainkan air panas dengan suhu sedikit di bawah suhu 100 derajat celcius.

Dalam kondisi seperti itu, bahaya terkontaminasi salmonella dari telur mentah masihlah besar.

Maka agar aman, sebaiknya gunakan telur yang sudah melalui proses pasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses pemanasan makanan dengan tujuan untuk menghilangkan bakteri dan menghambat pertumbuhan mikroba pada makanan.

Atau, didihkan kopi bersama telur hingga telur benar-benar matang.

Baca juga: Hangatnya Racikan Kopi Berpadu Rempah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com