Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Seputar Varian Baru Covid-19 yang Ditemukan di Perancis

Kompas.com - 20/03/2021, 11:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian baru virus corona terus bermunculan di berbagai penjuru dunia.

Kemunculan varian baru atau mutasi ini merupakan cara virus untuk beradaptasi dalam berbagai kondisi.

Dampaknya, varian baru virus berpotensi menjadi lebih menular dan mematikan.

Inggris, Brasil, Afrika Selatan termasuk di antara negara yang melaporkan adanya mutasi baru virus corona. Terbaru, Perancis juga melaporkan kasus serupa.

Baca juga: Update Corona Global 20 Maret 2021: Angka Kematian di Jawa Timur Tertinggi | Finlandia Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Berikut 4 fakta seputar varian baru Covid-19 yang ditemukan di Perancis:

1. Sulit terdeteksi PCR

Tak seperti varian lainnya, mutasi baru ini tak terdeteksi tes PCR standar. Sebab, pasien dinyatakan negatif Covid-19 saat dites.

Meski hasilnya negatif, pasien tersebut menunjukkan gejala Covid-19 yang khas, dikutip dari Bussines Insider.

Pejabat Kesehatan Brittany akhirnya bisa mengonfirmasi varian baru tersebut dengan menguji antibodi darah pasien dan mengumpulkan sampel dahak pasien yang berasal dari pernapasan dalam untuk dilakukan tes PCR.

Meski disebut tidak bisa dideteksi dengan tes PCR biasa, tetapi sebuah perusahaan diagnostik Eropa Novacyt Group mengumumkan bahwa tes PCR-nya berhasil mendeteksi varian baru tersebut.

Dalam penjelasannya, Kementerian Kesehatan menyebut varian baru ini mengalami beberapa mutasi pada protein lonjakan, sehingga membuat virus tak terdeteksi dengan PCR.

Baca juga: Tak Hanya Lebih Menular, Varian Baru Virus Corona Inggris Disebut Lebih Mematikan

2. Tidak lebih menular dan tidak mematikan

Meski sulit terdeteksi, Kementerian Kesehatan menegaskan belum ada bukti yang menunjukkan varian ini lebih menular dan lebih mematikan.

Pihaknya kini masih terus melakukan penyelidikan untuk mendalami mutasi baru ini dan dampaknya.

"Eksperimen juga akan dilakukan untuk menentukan bagaimana varian ini bereaksi terhadap vaksinasi dan antibodi yang dikembangkan selama infeksi sebelumnya," kata Kementerian.

Profil genetik varian baru menunjukkan, varian itu tidak berbagi mutasi kunci dengan B.1.351 dan P.1 yang merupakan varian Afrika Selatan dan Brasil, tetapi memiliki strain sama dengan varian yang terlihat di California Selatan.

Baca juga: Mengenal 3 Varian Baru Virus Corona yang Diwaspadai Pemerintah

3. Varian dalam penyelidikan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengategorikan strain baru sebagai "varian dalam penyelidikan" (VUI), dikutip dari News Medical.

Status tersebut berbeda dari strain yang diidentifikasi di Brasil, Inggris, dan Afrika Selatan dengan kategori "varian yang menjadi perhatian" (VOC).

Ada ribuan varian yang masuk kategori VUI dan muncul secara alami.

Varian tersebut juga hanya sebagian kecil yang menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat.

Baca juga: Daftar Negara yang Konfirmasi Varian Baru Virus Corona B.1.1.7

4. Kasus serupa di Finlandia

Kendati demikian, varian baru yang sulit terdeteksi melalui tes PCR standar ini bukanlah temuan pertama.

Peneliti Finlandia sebelumnya juga menemukan temuan yang sama bulan lalu.

Mereka mengidentifikasi strain itu bernama Fin-769H dengan mutasi yang sulit dideteksi melalui beberapa swab hidung.

Baca juga: Termasuk B.1.1.7, Ini 3 Mutasi Baru Virus Corona yang Teridentifikasi

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mutasi Virus Corona B.1.1.7

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com