Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kepopuleran MyHeritage, Apa yang Perlu Diwaspadai dari Deepfake?

Kompas.com - 08/03/2021, 19:02 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Hasilnya adalah video porno yang memperlihatkan Gal Gadot sebagai bintang utamanya.

Tidak hanya digunakan untuk manipulasi video, deepfake juga diketahui dapat digunakan untuk menciptakan identitas yang sangat meyakinkan, namun sebenarnya palsu.

Seorang jurnalis Bloomberg "Maisy Kinsley", yang memiliki profil di LinkedIn dan Twitter, diduga adalah identitas fiktif yang diciptakan menggunakan deepfake.

Akun LinkedIn palsu lainnya, "Katie Jones", mengaku bekerja di Pusat Studi Strategis dan Internasional, tetapi diduga sebagai deepfake yang dibuat untuk operasi mata-mata asing.

Audio juga bisa dipalsukan menggunakan deepfake, untuk membuat tiruan suara dari tokoh masyarakat.

Pada Maret 2019, seorang kepala cabang perusahaan energi Jerman yang berada di Inggris, mentransfer hampir 200.000 poundsterling ke rekening bank Hungaria setelah ditelepon oleh penipu yang meniru suara bosnya di Jerman.

Perusahaan asuransi percaya bahwa suara itu palsu, tetapi buktinya tidak jelas. Penipuan serupa juga dilaporkan terjadi menggunakan fitur pesan suara WhatsApp.

Baca juga: 5 Fakta MyHeritage, Unggah 10 Juta Gambar hingga Cara Menggunakannya

Menjaga data pribadi

Yerry mengatakan, sudah banyak pengamat keamanan siber yang mengingatkan tentang potensi bahaya dari teknologi deepfake.

"Sejauh ini cara antisipasinya hanya masing-masing kita menjadi data pribadi masing-masing agar tidak banyak tersebar," ujar dia.

Ia menyebutkan, AI yang digunakan untuk memproses deepfake saat ini masih dalam tahap pengembangan, namun sebagian sudah mulai digunakan di China dalam bentuk sejumlah aplikasi.

Potensi bahaya dari deepfake juga sudah mulai menjadi perhatian beberapa negara di dunia, salah satunya Inggris.

Diberitakan Kompas.com, Senin (8/3/2021) pemerintah Inggris tengah mempertimbangkan untuk merumuskan undang-undang tentang teknologi deepfake.

Tujuannya untuk menghindari munculnya identitas palsu dari deepfake.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com