Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh Partai Demokrat: KLB, Sikap Presiden Jokowi, hingga Upaya AHY

Kompas.com - 08/03/2021, 13:14 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

"Jangan sampai ada yang justru pindah kubu di situasi seperti ini," kata Ray.

3. Menjalin hubungan dan komunikasi dengan pihak eksternal seperti yang selama ini sudah dilakukan oleh PD.

Baca juga: Pengurus Demokrat Akan Serahkan Laporan Terkait KLB ke Dirjen AHU

Penyelesaian konflik

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyebut sesungguhnya konflik di tubuh parpol itu adalah perebutan kekuasaan.

Karena itu harus dilakukan negosiasi atau tawar-menawar dari pihak-pihak yang berkonflik agar didapatkan jalan tengah yang disetujui semua pihak.

Namun, apa yang terjadi di Partai Demokrat menurut Adi akan sedikit sulit terurai, karena konflik yang ada melibatkan pihak eksternal yang dekat dengan kekuasaan.

Penyelesaiannya pun akan tergantung pada langkah yang diambil oleh kubu KLB. Apakah mereka akan melanjutkan ke Kemenkumham, atau tidak.

"KLB-nya kalau tidak dilaporkan ya tidak dianggap sebagai peristiwa politik, hanya kumpul-kumpul biasa. Tapi kalau hasil KLB-nya dilaporkan, panitianya siapa, anggotanya siapa, ketua umumnya siapa, ada kronologisnya, di situ lah kemudian akan terjadi persoalan hukum," kata Adi, Minggu (6/3/2021).

Kemenkumham

Kemenkumham akan melakukan penyelidikan, apakah KLB yang dilakukan sudah sesuai dengan AD/ART partai yang didaftarkan ke pihaknya, atau tidak.

Jika dinilai tidak sesuai, maka otomatis hasil dari KLB itu tidak akan diakui. Namun sebaliknya, jika KLB dianggap berjalan sesuai dengan AD/ART maka hasil nya pun bisa saja diakui.

Baca juga: Mengenal KLB Demokrat dan Beragam Aturannya...

Adi menyebut, jika melihat hitam di atas putih KLB Deli Serdang dilakukan tidak sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat yang terdaftar di Kemenkumham, yakni AD/ART yang dibuat pada Maret 2020.

"Tapi kalau melihat saat ini KLB Deli Serdang, Ketumnya itu adalah Ketua KSP yang notabene adalah bagian dari kekuatan, orang juga menduga Menkumham itu SK-nya datang (berpihak) ke sana (KLB/Moeldoko)," ujarnya.

"Dalam banyak hal, KLB, Munas Luar Biasa, Muktamar Luar Biasa itu memang seringkali tidak sesuai dengan AD/ART partai dan pemenangnya juga terlihat adalah mereka yang mohon maaf, mungkin menggunakan jalur-jalur inkonstitusional," tambah Adi.

Baca juga: Bagaimana Sikap Pemerintah Merespons Kudeta di Partai Demokrat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com