Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Mimpi Buruk Bisa Jadi Penanda Ada Masalah dalam Diri

Kompas.com - 06/03/2021, 19:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Pernah mimpi seram dikejar monster atau mimpi terjatuh dari anak tangga? Coba telaah diri. Mimpi buruk terkadang cara alam bawah sadar kita memberitahu ada satu masalah yang belum selesai.

Hal ini dinyatakan oleh psikolog Halodoc dan RS Rajawali Citra Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo.

Bila menelaah mimpi buruk dari sisi psikologis, maka kita akan menemukan banyak hal. Apalagi mimpi buruk yang terjadi berulang kali di dalam satu waktu. Dengan cerita yang tak jauh beda, dengan pengalaman psikologis yang persis sama ketika terbangun dari mimpi.

"Jika mimpinya terjadi berulang kali dengan satu tema kejadian yang sama, maka harus segera intropeksi diri. Seperti misalnya mimpi berulang kali dikejar monster atau hantu hingga ketakutan," paparnya ketika diwawancara Kompas.com, Sabtu (6/3/2021).

Baca juga: Mengapa Kita Tak Bisa Mengingat Mimpi Sendiri? Sains Jelaskan

Menurut Ratna, otak manusia cenderung merekam kejadian yang menimbulkan perasaan buruk. Seperti perasaan sakitnya dikecewakan, takut dikejar kewajiban, dendam karena direndahkan, dan masih banyak lagi. 

Memori inilah, yang akhirnya terputar kembali di dalam mimpi dalam bentuk simbol-simbol.

"Terkadang kita merasa sudah selesai dengan satu masalah, namun alam bawah sadar kita teryata belum melepaskan. Nah itu biasanya akan tercetus lewat mimpi." 

Nah, berikut ini adalah beberapa faktor psikis dan fisik yang bisa memicu mimpi buruk :

1. Kelelahan fisik dan sakit

Ilustrasi lelahSIphotography Ilustrasi lelah
Banyak mimpi buruk terjadi karena tubuh tengah tidak fit. Seperti yang diceritakan Ratna, banyak pasiennya mengalami gangguan psikologis berupa mimpi buruk karena kelelahan di masa pandemi.

"Kebiasaan baru selama pandemi memicu kelelahan fisik. Seperti misalnya sekolah online atau WFH yang membuat kita terlalu lama duduk di hadapan laptop," cerita Ratna.

Kebosanan dan kelelahan fisik bisa memicu stres. Nah ketika pikiran merekam betapa bosan dan tak enaknya pandemi, itulah yang biasanya berlanjut ke mimpi buruk.

Mimpi buruk karena sakit bisa beragam bentuknya. Bisa mimpi jatuh dari tangga, atau mimpi masuk ke lubang jalan.

Baca juga: Sering Mimpi Buruk Covid-19 Selama Pandemi? Anda Tidak Sendiri

2. Masalah yang belum selesai 

Ilustrasishutterstock.com Ilustrasi
Menurut teori psikologi ala Sigmund Freud, tingkah laku manusia didominasi oleh alam bawah sadar yang berisi ego dan super ego.

Ketika seseorang tertimpa masalah, maka biasanya ada dorongan-dorongan dari dalam diri baik disadari atau tidak disadari. 

Dorongan ini bisa berupa keinginan untuk mencapai sesuatu, atau ego yang terluka karena disakiti dan direndahkan, dendam, dan masih banyak lagi.

Dorongan inilah yang terekam jelas di bawah sadar dan terbawa sampai mimpi. 

"Maka dari itu ketika terbangun dari mimpi buruk, coba baca ke dalam diri. Jangan-jangan ada masalah yang masih mengganjal dan perlu diurai," papar dosen Universitas Aisyiyah Yogyakarta ini.

3. Trauma dan Ketakutan

Ilustrasi trauma dan kesedihanlolostock Ilustrasi trauma dan kesedihan
Perasaan trauma dan takut juga bisa terbawa hingga mimpi. Otak merekam perasan takut ini dan terputar di dalam tidur.

"Seperti mimpi mencekam dikejar monster atau hantu, itu bisa jadi lantaran seseorang tengah dikejar tanggungjawab hutang piutang atau penunaian janji. Simbolik dalam mimpi bisa macam-macam," ujar Ratna.

Untuk menghindari mimpi buruk, Anda sebaiknya menyingkirkan stres sebelum berangkat tidur. Lakukan kegiatan yang menyenangkan dan membuat otak rileks seperti meditasi atau mendengarkan musik.

Hindari melakukan kegiatan yang membuat otak tegang seperti menonton film horor atau berdebat dengan pasangan.

Baca juga: Tak Berarti Jorok, Ini 8 Arti Mimpi tentang Seks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com