Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twit Viral Sebut Jalan Tol Surabaya Rumit, Ini Kata Jasa Marga

Kompas.com - 04/03/2021, 18:43 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah twit yang menyebut jalan tol di Surabaya membingungkan, viral di media sosial pada 2 Maret 2021.

Twit yang diunggah akun @liboorans tersebut menampilkan tangkapan layar Google Earth jalan tol di Surabaya dan disandingkan dengan meme Boo (tokoh bayi mungil berusia 2 tahun) di film Monster Inc yang menangis sambil menyetir. 

"Sungguh membingungkan bagi beberapa orang," tulis akun tersebut.

Maksud dari Twit tersebut, pengguna yang berasal dari luar daerah Surabaya atau yang baru pertama kali masuk tol Surabaya biasanya akan kebingungan karena rambunya menunjukkan nama-nama kelurahan/kecamatan/daerah.

Misalnya Surabaya-Gempol, Gempol-Pandean, Gunung Sari, Tanjung Perak, dan Krian. Kebingungan muncul karena terdapat beberapa jalur masuk ke Surabaya.

Hingga Kamis (4/3/2021) sore, twit tersebut telah disukai lebih dari 20.000 kali dan dibagikan ulang lebih dari 5.800 kali.

Baca juga: Viral Unggahan soal Strobo di Jogja, Hanya Disurati atau Ditilang Polisi?

Di kolom komentar, warganet membenarkan bahwa jalan tol di Surabaya memang rumit. Bahkan, rumitnya melebihi jalan tol di Jakarta.

Ada juga yang membantu warganet lainnya memahami jalan tol di Surabaya dan menunjukkan apa yang menjadi kelemahan jalan tersebut.

"Hal kunci u/ memahami rambu papan petunjuk jalan tersebut adalah ada lambang "jalan tol".
Kelemahan papan petunjuk itu, bagi saya lho, tidak menunjukkan lokasi Surabaya.
Misalnya jika hendak Dupak, Surabaya, tapi tak tahu Gunung Sari itu di mana: SBY atau SDA."

Tanggapan Jasamarga

Direktur Utama PT Jasa Marga Surabaya Mojokerto, Pratomo Bimawan Putra, memberikan tanggapan soal aspirasi warganet melalui twit tersebut.

"Menanggapi berita akhir-akhir ini terkait Rambu Petunjuk Jurusan pada Simpang Susun Waru yang dikelola oleh PT Jasa Marga Surabaya Mojokerto selaku Badan Usaha Jalan Tol untuk Ruas Jalan Tol Surabaya–Mojokerto, bersama ini kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada para pengguna jalan yang telah memberikan perhatian lebih dan saran yang berharga dalam perbaikan mutu pelayanan kami," kata dia, kepada Kompas.com, Kamis (4/3/2021).

Meski warganet mengaku kebingungan terhadap rambu, dia menjelaskan, pembuatan rambu petunjuk itu telah sesuai dengan aturan.

"Perencanaan Rambu Petunjuk Jurusan pada Ruas Jalan Tol Surabaya–Mojokerto telah merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas dan ketentuan-ketentuan lain yang melingkupi tata cara pemasangan rambu serta informasi yang disampaikan," kata Pratomo.

Baca juga: Video Viral SPBU Self Service di Rumbai, Bagaimana Cara Kerjanya?

Papan petunjuk terbatas dalam memuat nama daerah karena hanya terdiri atas 3 baris.

Oleh karena itu, tidak memungkinkan untuk menyebutkan seluruh nama tujuan di rambu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com