Ashish menjelaskan, kehadiran varian ini berarti harus menggandakan kewaspadaan hingga nantinya mendapatkan vaksin.
"Saya pikir tidak ada ruang untuk kesalahan atau kecerobohan dalam mengikuti tindakan pencegahan. Padahal sebelumnya, kita mungkin bisa lolos dengan membiarkan satu slide saja," kata Linsey Marr, profesor Teknik Sipil dan Lingkungan di Virginia Tech dan salah satu ilmuwan aerosol terkemuka dunia.
"Anda harus mengenakan masker berkualitas tinggi saat menjalankan tugas, berbelanja, atau berada dalam situasi di mana menghabiskan waktu di dalam ruangan dengan orang yang tidak tinggal bersama Anda," kata Dr Marr.
Laboratorium Dr Marr baru-baru ini menguji 11 bahan masker dan menemukan bahwa masker kain yang tepat, dipasang dengan benar, berfungsi dengan baik dalam menyaring partikel virus dengan ukuran yang paling mungkin menyebabkan infeksi.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan, Bagaimana Pencegahannya agar Tidak Sampai ke Indonesia?
Masker terbaik memiliki tiga lapisan, yakni dua lapisan kain dengan filter yang diapit diantaranya.
Masker harus dipasang di sekitar pangkal hidung dan terbuat dari bahan yang fleksibel untuk mengurangi celah. Ikat kepala membuat lebih pas daripada loop telinga.
Apabila tidak ingin membeli masker baru, solusi sederhana adalah dengan mengenakan masker tambahan saat berada di dekat orang asing.
Dr Jha menjelaskan, sementara ini hanya pekerja medis yang bisa menggunakan masker berstandar emas N95.
“N95 sulit didapat. Saya tidak berpikir orang harus berpikir itulah yang mereka butuhkan. Tentu ada banyak masker di pasar yang cukup bagus," kata Dr Jha.
Jika Anda bekerja di kantor, toko bahan makanan, atau berada dalam situasi di mana menginginkan perlindungan masker tambahan, maka bisa mendapatkan alternatif selain N95.
Baca juga: Mutasi Virus Corona B117 Sudah Masuk Indonesia, Ini Informasi Lengkapnya...