KOMPAS.com - Mutasi virus corona B.1.1.7. yang pertama kali terdeteksi di Inggris telah terdeteksi di Indonesia, tepat setahun setelah kasus pertama Covid-19 diumumkan.
Masuknya varian virus corona yang lebih menular ini dikonfirmasi oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca-pandemi, yang disiarkan langsung di kanal YouTube Kemenristek/Brin, Selasa (2/3/2021).
"Tadi malam, saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat satu tahun (pandemi), hari ini kita menemukan mutasi B117, UK (United Kingdom) mutation, di Indonesia," kata Dante.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Inggris, Diduga Lebih Menular
Mutasi virus corona yang lebih menular ini pertama kali terdeteksi di Inggris pada November 2020. Varian ini kemudian menyebar ke sejumlah negara lainnya.
Para ilmuwan mengatakan, mutasi B117 ini, 70 persen lebih menular daripada sebelumnya.
Melansir New York Times, 3 Februari 2021, varian B.1.1.7. ini membutuhkan lebih sedikit virus dan lebih sedikit waktu di ruangan yang sama dengan orang yang terinfeksi agar seseorang menjadi sakit.
Orang yang terinfeksi varian ini juga dapat menularkan virus dalam jumlah yang lebih besar, sehingga dampaknya meningkatkan risiko bagi orang-orang di sekitar mereka.
Varian B.1.1.7. menyebar dengan cara yang sama seperti virus corona asli menyebar. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk melindungi diri:
“Hal pertama yang saya katakan kepada orang-orang adalah bahwa ini bukanlah virus yang berbeda. Semua hal yang telah kami pelajari tentang virus ini masih berlaku,” kata Dr. Ashish K Jha, dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Brown University.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Afrika Selatan, Diduga Picu Gelombang Kedua Covid-19