KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.
Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu(24/2/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 112.628.533 (112 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 88.213.141 (88 juta) pasien telah sembuh, dan 2.495.033 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 21.920.359 dengan rincian 21.828.171 pasien dengan kondisi ringan dan 92.188 dalam kondisi serius.
Baca juga: Mutasi Virus Corona Terus Bermunculan, Apa yang Perlu Kita Pahami?
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
Baca juga: Ketahui, Ini Bedanya Letih Biasa dengan Letih karena Gejala Covid-19
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Selasa (23/2/2021) pukul 14.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 9.775. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.298.608 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 7.996 orang.
Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.104.990 orang.
Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 323 orang.
Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 35.014 orang.
Baca juga: Antisipasi Mutasi, Ilmuwan Mulai Uji Vaksin Covid-19 Generasi Kedua
Vaksinasi di Skotlandia secara nyata mengurangi risiko pasien rawat inap untuk Covid-19, menunjukkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech dan Oxford-AstraZeneca sangat ampuh dalam mencegah infeksi parah, berdasarkan temuan riset awal pada Senin (22/2/2021).
Hasil riset yang mencakup seluruh populasi, yakni 4,5 juta, menunjukkan bahwa pekan keempat setelah dosis pertama, vaksin Pfizer dan AstraZeneca mengurangi risiko rawat inap 85-94 persen.
"Hasil ini sangat menggembirakan sekaligus memberi kami alasan yang luar biasa untuk merasa optimistis di masa depan," kata profesor di Universtas Edirburg, Aziz Sheikh, yang juga memimpin riset tersebut dikutip dari Reuters, Selasa (23/2/2021).
Sheikh memperingatkan bahwa hasil itu masih awal dan belum ditinjau oleh rekan sejawat dari peneliti independen.