Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Ikan Kakatua Tak Boleh Dimakan, Ini Penjelasan LIPI

Kompas.com - 15/02/2021, 19:04 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Adapun dalam ekosistem terumbu karang yang sehat, ikan herbivora mampu memelihara substrat keras 50-65 persen bebas dari alga.

Penangkapan ikan

Selain memiliki peran ekologis yang penting, ikan Kakatua juga memiliki nilai ekonomi apabila sudah diolah menjadi ikan asin untuk dikonsumsi.

Ikan yang berukuran kecil biasanya dipasarkan dalam kondisi hidup untuk
akuarium air laut.

Dalam hal penangkapan, biasanya menggunakan jaring dan alat tangkap sederhana.

Akan tetapi, Femmy mengingatkan, penangkapan yang memengaruhi struktur
populasi ikan dipengaruhi oleh ukuran panjang dan bobot, jumlah hasil tangkapan nelayan,
dan habitat ikan tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk tidak mengekspoitasi atau menangkap besar-besaran ikan Kakatua.

"Hal ini dapat mengakibatkan ikan-ikan yang ada di perairan menjadi
berkurang dan dapat punah, sehingga akan berpengaruh pada kehidupan terumbu karang," kata Femmy.

Pencegahan

Femmy menjelaskan, pencegahan terhadap penangkapan besar-besaran dapat dilakukan dengan membatasi intensitas dan memperkecil ukuran mata jaring agar ikan-ikan memiliki kesempatan untuk bereproduksi.

Ia menyebutkan, penangkapan semacam ini dapat digolongkan menjadi dua, yaitu growth overfishing dan recruitment overfishing.

Growth overfishing terjadi apabila hasil tangkapan didominasi oleh ikan-ikan yang belum dewasa atau kecil.

Sedangkan recruitment overfishing terjadi apabila kegiatan eksploitasi lebih banyak
menangkap ikan yang siap memijah (spawning stock) atau ikan dewasa matang gonad.

Keduanya dapat berpengaruh pada pasokan ikan dan populasi ikan di perairan. Maka, penting untuk tidak mengeksploitasi dan memperhatikan golongan ikan.

"Beberapa jenis ikan-ikan kakatua matang gonad pada ukuran panjang 24 – 32 cm," tambah Femmy.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Cara Bikin Ikan Cupang Berusia Panjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com