Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Kondisi di Wuhan Jelang Tahun Baru Imlek 2021

Kompas.com - 10/02/2021, 18:03 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perayaan tahun baru Imlek merupakan hari libur penting di China. Perayaan serupa juga dirasakan di Wuhan, tempat yang diduga pertama kali ditemukannya infeksi virus corona pada manusia.

Tahun lalu, Imlek dirayakan di tengah kekhawatiran awal kemunculan virus corona.

Imlek jadi ritual reuni tahunan keluarga yang berpengaruh pada miliaran perjalanan pulang dan pergi di China.

Tahun baru China juga biasa disebut sebagai Festival Musim Semi. Warga China mendapatkan libur tujuh hari menurut undang-undang, yang dimulai pada malam tahun baru, yaitu Kamis (11/2/2021).

Pembatasan perjalanan

Dilansir dari Aljazeera, Senin (9/2/2021), musim dingin telah membawa kebangkitan Covid-19 terbesar di China, dengan lebih dari 2.000 kasus baru dan dua kematian pada Januari.

Data WorldomatersRabu (10/2/2021) pukul 16.00, menunjukkan, total kasus di China sebanyak 89,734 kasus, sedangkan kasus aktif sebanyak 969 kasus.

Angka ini terbilang kecil dibandingkan dengan negara lain. Meski demikian, membuat khawatir para pejabat setempat.

Mereka membatasi perjalanan dan aktivitas untuk tahun baru Imlek. Biasanya, pekerja migran memanfaatkan libur untuk pulang dan berkumpul bersama keluarga. Hal ini berpengaruh pada jumlah perjalanan.

Melansir Bloomberg, karena pembatasan perjalanan, China memperkirakan, warganya melakukan 1,15 miliar perjalanan selama liburan tahun ini.

Jumlah perjalanan tersebut turun lebih dari 60 persen dari 2019 tepatnya pada liburan sebelum kasus Covid-19 pertama.

Pada 2020, jumlahnya lebih rendah 20 persen sejak lockdown pertama diberlakukan di pusat kota Wuhan tepat ketika liburan dimulai.

Baca juga: Hasil Penyelidikan WHO di Wuhan soal Asal-Usul Virus Corona

Penjual ornamen

Orang-orang yang memakai masker wajah memadati jalan untuk menghitung mundur Tahun Baru di Wuhan di provinsi Hubei tengah China pada 31 Desember 2020.NOEL CELIS/AFP Orang-orang yang memakai masker wajah memadati jalan untuk menghitung mundur Tahun Baru di Wuhan di provinsi Hubei tengah China pada 31 Desember 2020.
Meski ada pembatasan perjalanan dan kegiatan, deretan lentera merah masih semarak berjejer di jalanan Wuhan.

Pedagang ornamen tahun baru Imlek merasakan dampak dari pandemi. Salah satunya dirasakan oleh Gong Linhua.

Ia mengenang tahun-tahun sebelumnya, ketika tokonya penuh sesak dan jalanan dipenuhi dengan gerobak pedagang makanan dan kerumunan orang yang berdesak-desakan.

Kondisi ini membuatnya mempertimbangkan untuk pensiun jika ekonomi tidak membaik.

"Ini pertama kalinya dalam 20 tahun bisnis saya berada dalam situasi ini," kata Gong, dilansir dari Aljazeera, Senin (9/2/2021).

Penjual ornamen lainnya, Wang Cuilan, tetap optimis. Penjualannya hampir kembali normal sekitar setengah tahun ini.

Wang dan suaminya telah menjalankan toko selama sekitar 20 tahun. Pendapatan menurun untuk usaha hotel dan tempat hiburan, sehingga pesanan untuk dekorasi juga turun.

Sama seperti Gong, Wang juga mengatakan bahwa penjualan tahun ini lebih buruk dari tahun lalu.

Baca juga: Tim WHO Kunjungi Pasar Wuhan, Tempat Infeksi Covid-19 Pertama Terdeteksi

Tak ingin bawa masalah

Menjelang Imlek, Wuhan mulai memperketat lagi langkah-langkah pencegahan Covid-19, seperti memindai kesehatan saat memasuki supermarket, serta menyiarkan peringatan hindari kerumunan melalui pengeras suara di kompleks perumahan.

Supermarket di Wuhan masih dipenuhi oleh pembeli yang berlomba-lomba membeli keperluan Imlek, sambil dengan hati-hati mematuhi batasan jarak dan mengenakan masker.

Empat hari sebelum tahun baru Imlek, beberapa warga Wuhan sudah membeli ornamen dan keperluan Imlek. Salah satunya, Xiao Lin.

"Tahun ini hanya akan menjadi orangtua saya dan saya, tidak ada kerabat lain, karena kami sepakat tidak ada pertemuan selama Festival Musim Semi," kata dia, dikutip dari Globaltimes, Senin (9/2/2021).

Perempuan berusia 25 tahun ini menyatakan, kali ini merupakan "Festival Musim Semi paling tenang" yang pernah dia habiskan di Wuhan, kota tempat dia dibesarkan.

Xiao Lin lebih banyak melakukan obrolan video dengan keluarga dan kerabat menjelang Imlek. Dalam pertemuan online tersebut, mereka saling menunjukkan hidangan.

Hal serupa juga disampaikan oleh seorang warga bernama Huang.

"Setelah apa yang kami alami tahun lalu, kami akan tetap tinggal dan menghindari pertemuan (yang tidak perlu). Kami tidak ingin membawa masalah bagi orang lain atau negara," kata Huang.

Tidak membawa masalah kepada orang lain atau ke negara adalah alasan paling umum yang dikutip orang Wuhan ketika ditanya oleh Global Times.

Mereka mematuhi larangan pemerintah untuk tetap di rumah selama liburan.

“Bagaimana pun juga Tahun Baru Imlek, penyebaran virus dimulai di sini, kami punya alasan untuk merayakannya, tetapi jangan sampai semua upaya kami sebelumnya hilang begitu saja,” ujar Huang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com