Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Kerumunan Warga Mengambil BST ke Kantor Pos, Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 04/02/2021, 13:35 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan kerumunan warga sedang mengantre untuk mengambil bantuan sosial tunai (BST) di kantor pos viral di media sosial Instagram.

Dalam keterangan video, disebutkan pengambilan BST itu dilakukan di Kantor Pos Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Adalah akun @infodepok_id yang mengunggah video tersebut pada Rabu (3/2/2021).

"Suasana antrian warga pengambilan BST di depan kantor Pos Sukmajaya siang tadi," tulis akun itu.

Baca juga: Video Viral Polantas di Jawa Timur Disenggol Elf hingga Jatuh, Apa Motifnya?

Tanggapan PT Pos Indonesia

Saat dikonfirmasi, Senior Vice President Sales dan Marketing PT Pos Indonesia Haris Husein membenarkan adanya kerumunan warga yang sedang mengambil bantuan tersebut.

Menurutnya, peristiwa itu terjadi di Kantor Pos Depok, Rabu (3/2/2021) siang.

"Dapat diinfokan bahwa kejadian tersebut terjadi di Kantor Pos Depok kemarin (3/2) siang dan berlangsung selama satu jam," kata Haris kepada Kompas.com, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Ingin Dapat Bantuan Modal Usaha Rp 3,5 Juta dari Kemensos? Ini Syaratnya...

Penyebab kerumunan

Ia menjelaskan, penyebab kerumunan itu adalah adanya penumpukan antara Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tidak hadir saat jadwal pembayaran dan kegiatan antar ke rumah, datang secara bersamaan.

"Mereka khawatir habis masa bayarnya dan dihapus sebagai penerima BST," jelas dia.

Haris menambahkan, kegiatan antaran ke rumah dan jadwal bayar sebenarnya sudah diatur sebelumnya.

Baca juga: 4 Bantuan Pemerintah yang Sudah Cair, Apa Saja?

Penumpukan warga itu berhasil diatasi satu jam kemudian setelah pihak PT Pos menambah petugas bayar dan petugas keamanan.

Pihaknya juga telah menegur kepada pihak regional dan UPT atas adanya kerumunan ini.

"Ini pelajaran bagi kita, koordinasi, pemberitahuan, dan sosialisasi kita yang masih kurang, ini yang perlu kita perbaiki ke depan," kata Haris.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Artis TikTok di Madiun, Mengapa Para Remaja Cenderung Abai Prokes Saat Kasus Covid-19 Terus Meningkat?

Bisa diwakilkan

Menurut Haris, jika penerima bantuan tidak berada di rumah saat petugas pos datang, keluarga lain bisa mewakilkan penerimaan bantuan itu asal masih dalam satu Kartu Keluarga (KK).

"Ini kan namanya KPM, jadi bukan pribadi. Jadi pada saat petugas pos datang dan si penerima tidak ada, istrinya boleh menerima dengan menunjukkan KK," ujarnya.

Terkait penyaluran bansos melalui PT Pos Indonesia, Haris menjelaskan saat ini masih dilakukan dengan tiga cara, yaitu di kantor pos, komunitas, dan antaran.

Baca juga: Simak, Ini Cara Aman Terima Paket Saat Pandemi Corona

Khusus untuk warga Jakarta yang sebelumnya menerima bansos sembako, saat ini dibayar secara tunai dan diantar secara langsung oleh petugas pos.

Soal penyaluran BST secara langsung ke rumah penerima sesuai permintaan Menteri Sosial Tri Rismaharini awal tahun ini, Haris menyebut saat ini tidak mungkin dilakukan.

"Kalau kita lihat PKS (perjanjian kerja sama) kita dengan Kemensos, itu tetap tiga channel tadi, karena kita dibatasi waktu maksimal 30 hari," tutur dia.

"Dengan jumlah KPM sampai 10 juta dan jarak tempuh yang luar biasa di beberapa daerah, tentunya tidak mungkin dilakukan dalam waktu 30 hari dengan SDM pos yang sampai 21.000 itu," tutupnya.

Baca juga: Viral, Video Oknum Anggota Polisi di Maluku Pukul Pantat Warga yang Tak Gunakan Masker dengan Rotan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com