Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Terbaru Menunjukkan Vaksin Covid-19 Efektif untuk Varian Baru Afrika Selatan

Kompas.com - 31/01/2021, 13:57 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Data uji klinis terbaru pada dua vaksin Covid-19 menunjukkan kemanjurannya dalam mencegah keparahan akibat varian baru virus corona dari Afrika Selatan.

Oleh karena itu, para ilmuwan menggarisbawahi perlunya vaksinasi dalam jumlah besar secepat mungkin.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (30/1/2021), dua vaksin itu adalah Novavax Inc dan Johnson & Johnson.

Akan tetapi, vaksin itu secara signifikan kurang efektif dalam mencegah Covid-19 pada pasien uji coba di Afrika Selatan.

"Jelas, varian baru Covid-19 memiliki efek yang semakin berkurang pada kemanjuran vaksin. Kami dapat melihat bahwa kami akan ditantang," kata Direktur Institut Nasional Penyakit Alergi dan Infeksi Anthony Fauci.

Novavax melaporkan hasil uji coba pada Kamis (28/1/2021) yang menunjukkan vaksinnya 50 persen efektif secara keseluruhan dalam mencegah Covid-19 di antara orang-orang Afrika Selatan.

Baca juga: Perjuangan Relawan Mengantarkan Vaksin ke Daerah-daerah Pelosok

Hasil itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan hasil tahap akhir dari Inggris yang memiliki efektifitas hingga 89,3 persen dalam mencegah Covid-19.

Pada Jumat (29/1/2021), J&J mengatakan, satu suntikan vaksin 66 persen efektif secara keseluruhan dalam uji coba besar-besaran di tiga benua.

Akan tetapi, ada perbedaan besar berdasarkan masing-masing wilayah.

Di AS, tempat varian Afrika Selatan pertama dilaporkan minggu ini, kemanjuran mencapai 72 persen. Angka itu lebih tinggi daripada di Afrika Selatan yang hanya 57 persen.

Temuan baru ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa efektif vaksin dari Pfizer dan Moderna akan bersaing dengan varian baru Covid-19.

Kedua vaksin menunjukkan kemanjuran sekitar 95% dalam uji coba yang dilakukan terutama di Amerika Serikat sebelum versi virus baru diidentifikasi di negara lain.

"Ini pandemi yang berbeda sekarang," kata seorang peneliti di Harvard University Medical School’s Beth Israel Deaconess Medical Center, Dr Dan Barouch.

Menurut dia, sekarang ada banyak varian baru yang beredar, termasuk di Brazil, Afrika Selatan, dan bahkan AS yang secara substansial kebal terhadap antibodi yang diinduksi oleh vaksin.

Chief Executive Pfizer Albert Bourla mengatakan, ada kemungkinan besar bahwa varian yang muncul pada akhirnya dapat membuat vaksin perusahaan tidak efektif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com