Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

65,6 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Telah Disuntikkan di Dunia, Ini Rincian Negara Terbanyak

Kompas.com - 25/01/2021, 13:36 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kampanye vaksinasi Covid-19 yang mungkin akan jadi yang terbesar dalam sejarah telah dimulai sejak Desember 2020.

Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 65,6 juta dosis vaksin disuntikkan di 56 negara dengan tingkat rata-rata 3,38 juta dosis per hari, seperti dikutip dari Bloomberg (25/1/2021). 

Amerika Serikat (AS) yang telah memulai vaksinasi pada 14 Desember dengan petugas kesehatan sebagai prioritas, AS telah menyuntikan 22,4 juta dosis vaksin.

Baca juga: Nakes Kesulitan Registrasi Vaksinasi Covid-19, Kemenkes: Pendaftaran Dilakukan Manual

AS terbanyak

Dengan update vaksinasi 22,4 juta dosis hingga saat ini menjadikan AS sebagai negara dengan jumlah vaksinasi tertinggi.

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan skala penduduknya, persentase AS masih berada di bawah Israel, Uni Emirat Arab, dan Inggris.

Berikut 10 negara dengan jumlah vaksinasi terbesar:

  • AS: 22.396.673 dosis atau 6,82 per 100 orang
  • China: 15.000.000 dosis atau 1,07 per 100 orang
  • Uni Eropa: 8.572.700 dosis atau 1,93 per 100 orang
  • Inggris: 6.822.981 atau 10,21 per 100 orang
  • Israel: 3.615.145 atau 39,94 per 100 orang
  • UEA: 2.487.789 atau 23,14 per 100 orang
  • Jerman: 1.632.777 atau 1,96 per 100 orang
  • India: 1.582.201 atau 0,12 per 100 orang
  • Italia: 1.379.124 atau 2,28 per 100 orang
  • Turki: 1.244.668 atau 1,50 per 100 orang

Pada pekan lalu, rata-rata dosis vaksin Covid-19 yang diberikan di AS adalah 1,16 juta per hari.

Meski demikian, angka itu tak sesuai dengan proyeksi pemerintah karena upaya vaksinasi tak berjalan secara merata di negara bagian.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19, Berapa Nakes yang Sudah Registrasi dan Divaksin?

 

Fase vaksinasi

Fase pertama vaksinasi di AS telah dibagikan melalui rumah sakit dan institusi perawatan kesehatan lainnya.

Fase berikutnya akan dibagikan ke lebih banyak apotek dan klinik kesehatan dengan perluasan kelompok penerima vaksin.

Beberapa negara bagian bahkan mengubah stadion olahraga dan taman hiburan menjadi pusat vaksinasi massal.

Dengan dimulainya kampanye vaksinasi global, muncul ketidaksetaraan akses di antara negara-negara terhadap vaksin dan berbagai tingkat efisiensi dalam memberikan suntikan.

Baca juga: UPDATE: Hampir 1 Juta Kasus Covid-19 dan Terbatasnya Vaksin

Vaksinasi di Israel 

Tingkat vaksinasi Israel yang mencapai 39,9 dosis diberikan untuk setiap 100 orang, berbanding terbalik dengan kondisi di sebagian negara yang belum memberikan suntikan pertama.

Negara-negara kaya telah mengumpulkan kesepakatan pasokan yang ekstensif dan persyaratan penyimpanan yang sangat dingin membuat beberapa vaksin sulit dikirim ke tempat-tempat yang jauh.

Beberapa negara mungkin harus menunggu hingga 2022 atau lebih sebelum persediaan tersedia secara luas.

Suntikan dua dosis AstraZeneca adalah yang terdepan dengan perjanjian pra-pembelian mencapai 1,52 miliar orang atau dua kali lipat dari kandidat lainnya.

Baca juga: Pandangan Jose Mourinho soal Vaksin Covid-19 untuk Pemain Liga Inggris

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Memahami Efikasi pada Vaksin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com