KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 (SP2020) pada Kamis (21/1/2021).
Jumlah penduduk Indonesia hingga September 2020 tercatat sebanyak 270,20 juta jiwa, bertambah 32,56 juta jiwa dibandingkan sensus penduduk 10 tahun lalu.
Dalam rilis tersebut disebutkan bahwa komposisi penduduk di Indonesia didominasi oleh Generasi Z dan Milenial dengan masing-masing sebanyak 27,94 persen dan 25,87 persen.
Generasi Z adalah mereka yang lahir pada 1997-2012 dan Generasi Milenial lahir pada tahun 1981-1996. Dengan demikian, Indonesia didominasi oleh usia produktif.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menjelaskan, ada plus dan minus dari mendominasinya generasi milenial dan generasi Z.
Hal positifnya, kelas produktif usia milenial dan gen Z akan mendorong percepatan indonesia masuk ke revolusi industri 4.0.
"Mereka terkenal mudah beradaptasi dengan teknologi, bukan hanya sebagai konsumen tapi juga creator," kata Bhima saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/1/2021).
Baca juga: Mendominasi Penduduk Indonesia, Mari Mengenal Generasi Z dan Milenial
Ia menyebutkan, posisi Indonesia dalam startup di dunia sudah masuk ke peringkat 5 besar dari sisi jumlah dengan total 2.200 usaha startup berdasarkan data startup ranking.
Hal tersebut menjadi bukti masa depan ekonomi digital ada di Indonesia. Akan tetapi, hal itu juga tidak boleh membuat bangsa Indonesia lengah.
Bhima mengatakan, ada tantangan yang cukup besar dengan banyaknya generasi milenial dan generasi Z di Indonesia.
"Kalau demografi usia produktif tidak dikelola optimal baik dari sisi regulasi, insentif, pendidikan maupun ruang inovasi maka bisa jadi beban karena milenial akhirnya cuma jadi kelas konsumen digitalnya saja. Beli barang dari ecommerce tapi barangnya impor," ujar dia.
Menurut Bhima, solusinya adalah pemerintah sebaiknya mulai membenahi sektor-sektor utama penyerap tenaga kerja khususnya pertanian.
Dia mengungkapkan, regenerasi petani cenderung stagnan dan didominasi usia diatas 45 tahun.
Meskipun anak muda mulai banyak tertarik masuk pertanian, namun jumlahnya sedikit. Padahal, sektor pertanian juga salah satu hal yang esensial.
"Pertanian tetap esensial dan perlu didukung oleh bauran kebijakan seperti adopsi teknologi modern, pelatihan dan akses pasar atau pengolahan paska panen," kata Bhima.
Baca juga: Generasi Z dan Milenial Dominasi Jumlah Penduduk Indonesia
Bhima mengatakan, saat ini ada tren agritech. Seharusnya, hal itu didukung dengan beragam insentif oleh pemerintah.
Sementara, untuk sektor industri manufaktur kunci pembukaan lapangan kerja ada di upgrade skill dan pembenahan vokasi.
Adapun, dari sisi investasi, perlu didukung dengan pembukaan kawasan industri serta infrastruktur pendukung.
Terakhir, booming ekonomi digital. Menurut Bhima, hal itu perlu dimanfaatkan untuk menciptakan wirausaha baru dan pada akhirnya akan membuka lapangan kerja di berbagai sektor usaha.
"Meski anak muda mulai dominan di populasi penduduk, tapi jumlah wirausahawan hanya 3 persen dari total penduduk," ujar Bhima.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.