Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti nadia Tarmizi menegaskan, narasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar.
"Hoaks lah, enggak ada scientific background-nya," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/1/2021).
Nadia menjelaskan, vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada masyarakat bukan racun yang harus dinetralkan dengan air kelapa.
Vaksin, kata Nadia, sama halnya seperti obat yang baik untuk kesehatan.
Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto juga menyatakan hal yang sama.
"Ya ini hoaks lah. Kenapa ya banyak yang membuat hoaks-hoaks yang bikin masyarakat tuh lebih takut divaksin daripada virusnya sendiri," kata Bambang.
Menurut dia, adanya narasi ini seolah-olah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan ke masyarakat Indonesia mengandung racun.
"Yang pertama, jelas dari cara pemberiannya atau jalur masuknya kan beda. Yang satu lewat pencernaan, yang satu disuntik untuk masuk ke pembuluh darah. Ya enggak akan ada hubungannya," tegas dia.
Bambang kembali menegaskan, tidak ada komponen yang mengandung racun dalam vaksin Covid-19.
"Isinya kan virus yang sudah dimatikan, NaCl atau garam, tidak ada pengawet di sana. Jadi apa yang ditakutkan?," papar Bambang.
Dari konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi ajakan untuk meminum air kelapa hijau setelah divaksin untuk menawarkan efek racun yang terkandung di dalamnya adalah tidak benar.
Faktanya, vaksin Covid-19 tidak mengandung komponen apa pun yang mengandung racun sehingga tidak perlu meminum air kelapa hijau untuk menawarkan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan