Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Minum Air Kelapa Hijau untuk Penawar Racun pada Vaksin

Kompas.com - 21/01/2021, 20:52 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial, beredar narasi ajakan untuk meminum air kelapa hijau setelah divaksin.

Dalam klaim narasi yang beredar, air kelapa hijau bisa menawarkan efek racun yang terkandung di dalam vaksin.

Narasi itu tersebar di aplikasi berbagi pesan WhatsApp dan media sosial Facebook.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti nadia Tarmizi menegaskan, narasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar.

Narasi yang beredar

Tangkapan layar unggahan dengan narasi ajakan untuk meminum air kelapa hijau setelah divaksin. Dalam klaimnya, hal ini untuk menawarkan efek racun yang terkandung di dalam vaksin.FACEBOOK Tangkapan layar unggahan dengan narasi ajakan untuk meminum air kelapa hijau setelah divaksin. Dalam klaimnya, hal ini untuk menawarkan efek racun yang terkandung di dalam vaksin.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada sejumlah akun yang menyebarkan narasi tersebut.

Salah satunya akun Facebook Ahmad Hafiz yang mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp yang berisi narasi ajakan meminum air kelapa hijau setelah divaksin untuk menawarkan efek racun yang terkandung di dalamnya.

Berikut narasi yang tersebar:

"=>Buat anggota group yg sudah diVaksin karena dapat undangan... mohon siapin AIR KELAPA IJO untuk diminum setelah diVaksin... jangan lupa... bagi yang belum diVaksin persiapkan/siap siap saja, Insya ALLAH air KELAPA IJO bisa jadi penawar effect racun Vaksin, Aamiin Ya Robbbal Alamin".

Berikutnya, akun Facebook Uqi Conses II juga menyebarkan narasi yang sama pada Rabu (20/1/2021).

Tangkapan layar unggahan dengan narasi ajakan untuk meminum air kelapa hijau setelah divaksin. Dalam klaimnya, hal ini untuk menawarkan efek racun yang terkandung di dalam vaksin.FACEBOOK Tangkapan layar unggahan dengan narasi ajakan untuk meminum air kelapa hijau setelah divaksin. Dalam klaimnya, hal ini untuk menawarkan efek racun yang terkandung di dalam vaksin.

Konfirmasi Kompas.com

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti nadia Tarmizi menegaskan, narasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar.

"Hoaks lah, enggak ada scientific background-nya," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/1/2021).

Nadia menjelaskan, vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada masyarakat bukan racun yang harus dinetralkan dengan air kelapa.

Vaksin, kata Nadia, sama halnya seperti obat yang baik untuk kesehatan.

Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto juga menyatakan hal yang sama.

"Ya ini hoaks lah. Kenapa ya banyak yang membuat hoaks-hoaks yang bikin masyarakat tuh lebih takut divaksin daripada virusnya sendiri," kata Bambang.

Menurut dia, adanya narasi ini seolah-olah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan ke masyarakat Indonesia mengandung racun. 

"Yang pertama, jelas dari cara pemberiannya atau jalur masuknya kan beda. Yang satu lewat pencernaan, yang satu disuntik untuk masuk ke pembuluh darah. Ya enggak akan ada hubungannya," tegas dia.

Bambang kembali menegaskan, tidak ada komponen yang mengandung racun dalam vaksin Covid-19.

"Isinya kan virus yang sudah dimatikan, NaCl atau garam, tidak ada pengawet di sana. Jadi apa yang ditakutkan?," papar Bambang.

Kesimpulan

Dari konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi ajakan untuk meminum air kelapa hijau setelah divaksin untuk menawarkan efek racun yang terkandung di dalamnya adalah tidak benar.

Faktanya, vaksin Covid-19 tidak mengandung komponen apa pun yang mengandung racun sehingga tidak perlu meminum air kelapa hijau untuk menawarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com