KOMPAS.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) telah melakukan analisis mengenai penyebab banjir yang terjadi sejak 12-13 Januari 2021 di Kalimantan Selatan.
Akibat banjir itu, ribuan rumah warga terendam banjir, dan tidak kurang dari 20.000 warga harus mengungsi.
Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lapan M. Rokhis Khomarudin mengatakan, pengamatan curah hujan dengan data satelit Himawari-8, menunjukkan bahwa liputan awan penghasil hujan terjadi sejak 12 Januari hingga 13 Januari, dan masih berlangsung hingga 15 Januari 2021.
"Curah hujan ini menjadikan banjir melanda provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 13 Januari 2021," kata Rokhis dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (17/1/2021).
Baca juga: 5 Daerah yang Dilanda Banjir pada Awal 2021, Mana Saja?
Selain melakukan analisis terhadap curah hujan, Rokhis mengatakan, Lapan juga menganalisis perubahan penutup lahan di daerah aliran sungai (DAS) Barito.
Sebagai catatan, seluruh hasil pengolahan data ini sepenuhnya masih menggunakan data satelit penginderaan jauh resolusi menengah.
"Hasil masih bersifat estimasi dan belum dilakukan verifikasi serta validasi untuk mengetahui tingkat akurasinya," kata Rokhis.
Baca juga: Ramai soal Unggahan Gambar Penyusutan Hutan Kalimantan, Benarkah Separah Itu?
Rokhis mengatakan, analisis terhadap perubahan penutup lahan di DAS Barito dilakukan menggunakan data mosaik Landsat, untuk mendeteksi penutup lahan antara tahun 2010 dan 2020.
Pengolahan data dilakukan secara digital menggunakan metode random forest sehingga mampu lebih cepat dalam menganalisis perubahan penutup lahan yang terjadi.
"Hasil yang didapatkan dalam kurun waktu 10 tahun tersebut, menunjukkan adanya penurunan luas hutan primer, hutan sekunder, sawah dan semak belukar," kata Rokhis.
Baca juga: Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan...
Berikut rincian penurunan luas masing-masing area:
Untuk diketahui, menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hutan primer didefinisikan sebagai seluruh kenampakan hutan yang belum menampakkan bekas tebangan/gangguan.
Sedangkan seluruh kenampakan hutan yang telah menampakkan bekas tebangan/gangguan disebut hutan sekunder.
Baca juga: UPDATE Banjir Kalsel: Kebutuhan Mendesak Logistik dan 3.571 Rumah Masih Terendam
Berbanding terbalik dengan adanya penurunan luas hutan di DAS Barito, Rokhis menyebut, terjadi peningkatan siginfikan pada luas area perkebunan.
Dalam kurun waktu 10 tahun, tercatat ada perluasan area perkebunan yang cukup signifikan, yakni sebesar 219.000 hektar.
Kendati demikian, Rokhis menyebut bahwa belum bisa dipastikan apakah perluasan area perkebunan yang signifikan itu terjadi karena perkebunan kelapa sawit.
"Karena datanya dari data satelit resolusi menengah, belum dapat ditentukan sawit atau perkebunan lainnya," katanya lagi.
Dia menyebut, perubahan penutup lahan dalam 10 tahun ini dapat memberikan gambaran kemungkinan terjadinya banjir di DAS Barito, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu masukan untuk mendukung upaya mitigasi bencana banjir di kemudian hari.
Baca juga: Mengenal B20, Produk Kelapa Sawit untuk Campuran Biodiesel
Selain curah hujan dan analisis perubahan penutup lahan, Lapan juga menganalisis luas genangan banjir yang terjadi dengan menggunakan data satelit Sentinel 1A.
Data yang digunakan adalah data pada 12 Juli 2020 (sebelum banjir) dan 13 Januari 2021 (saat/setelah banjir).
"Hasil perhitungan luas genangan tertinggi terdapat di Kabupaten Barito Kuala dengan luas sekitar 60 ribu hektar," kata Rokhis.
Baca juga: Pengungsi Banjir di Martapura, Kalsel: Kami Butuh Pakaian dan Obat-Obatan
Berikut rincian luas genangan banjir di Kalsel:
Kemudian untuk wilayah Kabupaten Balangan, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Hulu Sungai Utara, Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Murung Raya, diketahui luas genangan banjir antara 8.000–10.000 hektar.
Baca juga: Mengapa Bandung Kerap Diterjang Banjir?
Infografik: Cara membersihkan rumah setelah banjir
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.