KOMPAS.com - Sebuah unggahan berupa gambar peta wilayah hutan Kalimantan yang terlihat semakin menyusut dari tahun ke tahun ramai di media sosial.
Gambar itu bisa dijumpai salah satunya di unggahan akun Facebook atas nama Ahmad Turamsili pada Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan...
Cerita tentang hutan.
Dikirim oleh Ahmad Turamsili pada Jumat, 15 Januari 2021
Baca juga: Pengungsi Banjir di Martapura, Kalsel: Kami Butuh Pakaian dan Obat-Obatan
Dalam gambar tersebut, ditampilkan kondisi hutan Kalimantan sejak 1950 hingga 2020.
Pada 1950, hutan pulau Kalimantan (hijau tua) digambarkan masih mendominasi sebagian besar wilayah pulau tersebut.
Kemudian, berturut-turut dari tahun 1985, 2000, 2005, 2010, dan 2020, terlihat bahwa area hutan (hijau tua) semakin mengecil.
Penggundulan hutan dikaitkan sebagai penyebab terjadinya banjir yang kini melanda wilayah Kalimantan Selatan, dan menyebabkan lebih dari 20.000 warga harus mengungsi.
Baca juga: Mengapa Bandung Kerap Diterjang Banjir?
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, gambar yang beredar itu bukan berasal dari hasil penginderaan jauh LAPAN.
Kendati demikian, Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh sudah melakukan analisis deforestrasi, dan menurutnya hasilnya tidak separah gambar yang beredar.
"Data yang diperoleh LAPAN bersama Kementerian Kehutanan dan mitra lainnya, deforestrasi tahun 2000 dan 2010 tidak seekstrem gambar yang beredar di medsos," kata Thomas saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).
Thomas kemudian menyertakan gambar citra satelit pulau Kalimatan antara tahun 2000 hingga 2012.
Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.