Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 2 Juta Orang Meninggal Dunia karena Covid-19

Kompas.com - 16/01/2021, 15:47 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka kematian akibat infeksi virus corona di seluruh dunia melampaui 2 juta pada 15 Januari 2021, ketika negara-negara di seluruh dunia mencoba untuk memulai vaksinasi Covid-19 dan mendeteksi varian baru virus corona. 

Melansir Reuters, Sabtu (16/1/2021), butuh 9 bulan bagi dunia untuk mencatat 1 juta kematian pertama akibat virus corona baru.

Akan tetapi, hanya butuh tiga bulan untuk bertambahnya angka kematian dari 1 juta menjadi 2 juta.

Ini menggambarkan tingkat kematian yang semakin cepat.

Selama 2021, kematian rata-rata lebih dari 11.900 per hari atau satu nyawa hilang setiap delapan detik, demikian menurut penghitungan Reuters.

Amerika Serikat tercatat sebagai negara dengan total angka kematian tertinggi di dunia.

Negara-negara di dunia yang terkena dampak terparah selanjutnya adalah Brazil, India, Meksiko, dan Inggris Raya.

Baca juga: UPDATE Banjir Kalsel: Kebutuhan Mendesak Logistik dan 3.571 Rumah Masih Terendam

Jika digabungkan, kelima negara tersebut berkontribusi pada hampir 50 persen dari semua kematian akibat Covid-19 di dunia, tetapi hanya mewakili 27 persen dari populasi global.

Menurut data Worldometers, Sabtu (16/1/2021), total kasus Covid-19 di dunia berjumlah 94.315.331 kasus.

Sementara, angka kematian mencapai 2.017.913, dan 67.361.232 orang sembuh.

Negara dengan kasus dan kematian tertinggi di dunia

Berikut ini 10 negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia menurut data Worldometers, Sabtu (16/1/2021):

  1. Amerika Serikat: 24.102.429 
  2. India: 10.543.659 
  3. Brazil: 8.394.253 
  4. Rusia: 3.520.531 
  5. Inggris: 3.316.019 
  6. Perancis: 2.872.941 
  7. Turki: 2.373.115
  8. Italia: 2.352.423
  9. Spanyol: 2.252.164
  10. Jerman: 2.023.802.

Sementara itu, 10 negara dengan kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia per Sabtu (16/1/2021) adalah sebagai berikut:

  1. Amerika Serikat: 401.856 orang
  2. Brazil: 208.291 orang
  3. India: 152.130 orang
  4. Meksiko: 139.022 orang
  5. Inggris: 87.295 orang
  6. Italia: 81.325 orang
  7. Perancis: 69.949 orang
  8. Rusia: 64.495 orang
  9. Iran: 56.621 orang
  10. Spanyol: 53.314 orang

Sedangkan Indonesia berada pada peringkat ke-10 sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia dan peringkat ke-17 sebagai negara dengan kematian terbanyak di dunia.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Strain Colombus Ditemukan di AS

2021 akan lebih sulit

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa tahun kedua pandemi virus corona kemungkinan akan lebih sulit dibandingkan tahun lalu, setidaknya dalam beberapa bulan pertama.

"Kami akan memasuki tahun kedua, bahkan bisa lebih sulit," kata Kepala Program Kedaruratan WHO Mike Ryan, dikutip Kompas.com, melalui CNA, 14 Januari 2021.

Dia mengatakan, dinamika transmisi dan masalah lain mendorong lebih sulitnya pandemi di tahun kedua, terutama di belahan bumi utara.

Ryan mengungkapkan, tak hanya Asia Tenggara yang menunjukkan peningkatan infeksi selama seminggu terakhir, tapi juga seluruh wilayah di dunia.

Selain itu, Ryan juga mengatakan, penting untuk mempelajari tindakan di setiap negara untuk memerangi virus dalam semua aspek (sains, komunikasi publik, pemerintahan), dan menemukan kombinasi terbaik dari seluruh hal tersebut.

Sementara itu menurut pejabat WHO, Maria Van Kerkhove, lonjakan kasus pasca-liburan membuat situasi jauh lebih buruk di beberapa negara sebelum menjadi lebih baik.

Baca juga: Pakar Kesehatan Global Turun Gunung Atasi Varian Baru Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com