Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2021, 14:20 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua varian baru dari virus corona SARS-CoV-2 ditemukan di negara bagian Ohio, Amerika Serikat.

Melansir Live Science, Kamis (14/1/2021), penemuan dua varian baru itu diumumkan oleh para peneliti dari Ohio State University Wexner Medical Center pada Rabu (13/1/2021).

Para peneliti mengatakan, salah satu varian baru itu diberi nama "strain Columbus", dan memiliki tiga mutasi genetik yang belum pernah terlihat sama sekali pada SARS-CoV-2.

Baca juga: Pakar Kesehatan Global Turun Gunung Atasi Varian Baru Virus Corona

Strain Columbus

Mutasi strain Columbus terjadi pada protein berbentuk paku, yang berada di bagian luar virus, dan digunakan oleh virus untuk menempel pada sel.

Para peneliti mengatakan, strain Columbus menjadi varian virus corona yang mendominasi kasus-kasus infeksi di Columbus, Ohio, selama tiga pekan, sejak Desember 2020 hingga awal Januari 2021.

"Strain Columbus ini memiliki tulang punggung genetik yang sama seperti kasus sebelumnya yang telah kami pelajari, tetapi tiga mutasi ini menunjukkan adanya evolusi yang signifikan," kata Dr. Dan Jones, ketua tim peneliti dan wakil ketua divisi patologi molekuler di Wexner Medical Center.

Jones mengatakan, strain Columbus tidak berasal dari virus corona di Inggris, maupun di Afrika Selatan.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona asal Inggris Sudah Menginfeksi 50 Negara

Ditemukan berkat pengurutan genom

Para peneliti Ohio secara teratur mengurutkan genom SARS-CoV-2 dari sampel pasien sejak Maret 2020 untuk memantau evolusi virus.

Seperti varian virus corona lain yang ditemukan di seluruh dunia, termasuk varian Inggris Raya, mutasi pada strain Columbus terjadi pada "protein berbentuk paku", yang memungkinkan virus memasuki sel.

Para peneliti mengatakan, ada kemungkinan mutasi ini membuat virus lebih mudah menular.

Namun sejauh ini, tidak ada bukti bahwa mutasi ini akan berdampak pada efektivitas vaksin Covid-19.

"Penting bagi kita untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap varian baru ini sampai kami memperoleh data tambahan," kata Peter Mohler, salah satu tim peneliti dan kepala bidang ilmiah di Wexner Medical Center.

Baca juga: WHO Peringatkan Bahaya Varian Virus Corona yang Ditemukan di Jepang

Varian kedua mirip dengan yang di Inggris

Varian kedua yang ditemukan oleh peneliti Ohio memiliki mutasi yang disebut 501Y, yang identik dengan yang terlihat pada varian Inggris.

Mutasi ini mempengaruhi domain pengikat reseptor, atau bagian dari protein berbentuk paku yang menempel pada reseptor ACE2 dalam sel manusia.

Akan tetapi, para peneliti percaya bahwa varian Ohio mengembangkan mutasi itu dari strain yang sudah ada di AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com