"Apa yang terjadi hari ini di Washington bukanlah orang Amerika," kata dia dalam unggahan video di akun Twitter resminya,
Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian juga mengutuk aksi tersebut sebagai serangan serius atas demokrasi.
Jerman
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas meminta pendukung Trump untuk berhenti menginjak-injak demokrasi.
"Trump dan pendukungnya akhirnya harus menerima keputusan pemilih Amerika dan berhenti menginjak-injak demokrasi," kata Maas dalam Twitter-nya.
"Musuh demokrasi akan senang melihat gambar luar biasa ini dari Washington DC. Kata-kata yang meradang berubah menjadi tindakan kekerasan," sambungnya.
Sementara Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz yang juga Wakil Kanselir turut mengutuk "gambar-gambar yang mengganggu" dari Washington.
Baca juga: Gedung Capitol, Trending Hari Ini karena Penyerbuan oleh Pendukung Trump
Kanada
Perdana Menteri Justin Trudeau dalam Twitter-nya mengatakan, pemandangan di Gedung Capitol merupakan serangan terhadap demokrasi.
"Warga Kanada sangat terganggu dan sedih dengan serangan terhadap demokrasi di AS, sekutu dan tetangga terdekat kami," katanya.
Australia
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengutuk pemandangan yang sangat menyedihkan di AS.
"Kami mengutuk tindakan kekerasan ini dan menantikan transfer damai pemerintah ke pemerintahan yang baru terpilih dalam tradisi besar demokrasi Amerika," tulisnya dalam Twitter.
Selandia Baru
PM Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, demokrasi merupakan hak rakyat untuk melakukan pemungutan suara, suara mereka didengar, kemudian keputusan itu ditegakkan secara damai dan tidak boleh dibatalkan oleh massa.