KOMPAS.com - Sebuah twit berisi informasi mengenai sejumlah vitamin yang sebaiknya dikonsumsi masyarakat agar terhindar dari infeksi Covid-19 beredar di media sosial pada Senin, (4/1/2021).
Dari unggahan tersebut, sejumlah warganet menyorot pada jumlah konsumsi harian vitamin C yang disebutkan oleh pengunggah.
Warganet mengatakan bahwa dosisnya dinilai terlalu tinggi untuk kebutuhan tubuh. Berikut ini unggahan soal dosis vitamin yang dimaksud:
"Sebagai penyintas Covid-19, ini sih yg mendasar elo butuh kalo ada gejala:
Alat: Oxymeter & Thermometer
Konsumsi:
- Vitamin C 1000mg x 2 per hari (sehabis makan)
- Vitamin D3 (2000-4000 IU per hari)
- Vitamin E (400 IU per hari)
- Omega 3 (1000 mg per hari)," tulis akun Twitter Yasha Chatab.
Setau gw kebutuhan vitamin C tubuh kita tuh cuma 200mg per harinya. Jadi kalo menkonsumsi vitamin C 1000mg x 2 per hari mah itu kebanyakan pake banget.
— Wanpiece (@wantooo__) January 4, 2021
"Setau gw kebutuhan vitamin C tubuh kita tuh cuma 200mg per harinya. Jadi kalo menkonsumsi vitamin C 1000mg x 2 per hari mah itu kebanyakan pake banget," tulis akun Twitter @wantooo_ dalam twitnya.
Baca juga: 15 Gejala Kekurangan Vitamin C yang Perlu Diwaspadai
Lantas, berapa banyak kandungan vitamin C harian yang dibutuhkan tubuh?
Menanggapi hal itu, dokter spesialis gizi klinik, dr Dian Permatasari, SpGK mengungkapkan, berdasarkan Angka Kecukupan Gizi 2019 Kemenkes, kebutuhan vitamin C per hari tubuh hanya 75-90mg.
Namun untuk dosis vitamin C pada pasien yang terinfeksi Covid-19, Dian mengaku belum mengetahui angka pastinya.
"Belum jelas, ada yang mengatakan bisa sampai 4.000 mg per hari," kata Dian saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).
Selama pandemi ini dia hanya menganjurkan kepada masyarakat untuk mengonsumsi 1.000 mg per hari agar daya tahan tubuh terjaga.
Selain untuk daya tahan tubuh, konsumsi vitamin C dapat untuk membantu pembentukan kolagen.
Baca juga: 6 Bahaya Konsumsi Vitamin C Berlebihan
Di sisi lain, dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Siloam Hospital, Jakarta Selatan, dr Inge Permadhi menjelaskan, tidak masalah apabila seseorang mengonsumsi vitamin melebihi dari dosis yang ditentukan.
Sebab vitamin adalah zat yang dapat larut dalam air. Sehingga apabila berlebih dan tidak dibutuhkan oleh tubuh maka akan larut dan dibuang melalui air seni.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan ketika seseorang mengonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi.
Inge menjelaskan, apabila tubuh sudah terbiasa dengan dosis yang berlebih atau tinggi, maka ia akan menuntut untuk diberi dosis tersebut secara terus menerus.
Sebab, jika seseorang setelah konsumsi vitamin C dosis tinggi kemudian diturunkan dosisnya menjadi dosis normal, maka tubuh akan berkurang daya tahannya untuk melawan penyakit.
"Pada saat itu, pertahanan tubuh juga akan menurun. Bisa terjadi sariawan, karena tubuh juga sudah menuntut jumlah dosis yang tinggi," ujar Inge saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/1/2021).
Baca juga: Kekurangan Vitamin C Berdampak pada Tubuh, Hitung Kecukupan Konsumsinya
Selain itu, Inge menambahkan, jika konsumsi vitamin C tidak diimbangi dengan makan, atau dikonsumsi saat perut kosong, maka akan terjadi maag atau gastrointertinal
Gejalanya dapat dirasakan dengan munculnya rasa nyeri ulu hati, mual, muntah, bahkan diare.
Karena itu Inge menyarankan agar konsumsi vitamin C untuk mencukupi kebutuhan harian, perlu ditambahkan dengan memakan buah dan sayur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.