Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Perkembangan Terkini Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Kompas.com - 03/01/2021, 09:14 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah telah merancang program vaksinasi nasional sebagai upaya penanganan pandemi virus corona.

Sejumlah produsen vaksin telah merilis data efektivitas vaksin Covid-19 yang diproduksi. Bahkan, sejumlah negara sudah melakukan vaksinasi dan penggunaan darurat.

Di Indonesia, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin yang dipesan dari Sinovac sudah tiba di Tanah Air sejak 6 Desember 2020.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memastikan vaksinasi tahap pertama akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan jajarannya yang berhadapan langsung dengan pasien-pasien Covid-19.

Baca juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Tiba di Indonesia, Kemenkes: Nakes Dulu Ya!

Seperti apa perkembangan terkini dari program vaksinasi nasional di Indonesia? Ini 5 di antaranya yang perlu kita tahu

1,8 juta dosis vaksin tahap dua tiba di Indonesia

Setelah 1,2 juta dosis tiba awal Desember 2020, 1,8 juta dosis lain dari vaksin yang sama, Sinovac, juga telah tiba di Tanah Air melalui Bandara Soekarno-Hatta pada 31 Desember 2020.

Dengan demikian, saat ini sudah ada 3 juta dosis vaksin yang tiba di Indonesia dan akan menjalani uji klinis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Diberitakan Kompas.com, Kamis (31/12/2020), vaksin dibawa menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 777-3U3(ER) yang mendarat sekitar pukul 12.00 WIB.

Sama dengan pengemasan pada pengiriman tahap pertama, 1,8 juta dosis tahap kedua juga dikemas dalam kotak putih besar bertuliskan "Envirotainer".

Kedatangan vaksin Sinovac tahap kedua ini disambut langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menterti Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang juga hadir di bandara siang itu.

Baca juga: Tiba di Indonesia, 1,8 Juta Vaksin Sinovac dari China Langsung Dibawa ke Bio Farma

7 jenis vaksin Covid-19 untuk Indonesia

Jika sebelumnya Indonesia menyetujui penggunaan 6 produk vaksin Covid-19: Moderna, Bio Farma, Oxford/AstraZeneca, Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer/BioNTech untuk program vaksinasi nasionalnya, kini ada satu lagi produk vaksin yang akan digunakan.

Produk vaksin terakhir yang masuk daftar adalah Vaksin Novavax.

Hal ini ditetapkan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin melalui Kepmenkes No. HK.01.07/Menkes/12758/2020.

Namun tetap, penggunaannya harus setelah  mendapatkan izin penggunaan darurat dair BPOM.

Ragam jenis vaksin yang akan digunakan pun bisa berubah lagi di kemudian hari, tergangtung rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Tehnical Advisory Group in Immunization).

Baca juga: Menkes Tetapkan 7 Jenis Vaksin Covid-19 yang Akan Digunakan Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Tren
Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

Tren
Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Tren
Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Tren
55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com