Tak hanya di bidang kesehatan, dampak pandemi virus corona juga menggoncang perekonomian dunia dan mengakibat salah satu krisis terbesar sepanjang sejarah modern.
Satu per satu negara terjerumus ke dalam jurang resesi, tak terkecuali Indonesia.
Kondisi ini bisa dipahami. Pasalnya, penguncian ketat yang berlangsung selama beberapa bulan di awal pandemi mengakibatkan roda perekonomian berhenti total.
Di pengujung 2020 ini, dunia kini mulai bisa bermimpi untuk mengakhiri pandemi Covid-19 setelah hasil yang menggemberikan dari uji klinis beberapa vaksin.
Diketahui, vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna memiliki efektivitas mencapai sekitar 95 persen, sementara vaksin yang dikembangan oleh Oxford University memiliki kemanjuran mencapai 70 persen.
Setelah kabar baik itu, beberapa negara bahkan telah menerima jutaan dosis untuk segera disuntikkan pada kelompok prioritas.
Bahkan, Inggris dan Amerika Serikat telah memulai vaksinasi dalam beberapa hari terakhir.
Di Indonesia, 1,2 juta vaksin buatan China Sinovac telah tiba pada 6 Desember 2020 dan akan bertambah 1,8 juta pada Januari mendatang.
Namun, upaya vaksinasi ini masih menunggu izin penggunaan dari BPOM serta hasil uji klinis.
Baca juga: Kemenkes Sebut Belum Ada Usulan Vaksin Lain di Luar 6 Jenis yang Ditetapkan Pemerintah