Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Peristiwa Nasional yang Trending di Pencarian Google Indonesia pada 2020, Apa Saja?

Kompas.com - 10/12/2020, 07:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

4. Omnibus law

Di tengah kritikan dan sorotan berbagai pihak, DPR akhirnya mengesahkan omnibus law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja menjadi Undang-Undang (UU) pada rapat paripurna, Senin (5/10/2020).

Istilah omnibus law pertama kali muncul dalam pidato pertama Joko Widodo setelah dilantik sebagai Presiden RI untuk kedua kalinya, Minggu (20/10/2019).

Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung sebuah konsep hukum perundang-undangan yang disebut omnibus law.

Baca juga: Mengenal Pasukan Marinir TNI yang Kawal Pulang Massa Pedemo Tolak Omnibus Law di Jakarta

Konsep omnibus law yang dikemukakan Presiden Jokowi banyak berkaitan dengan bidang kerja pemerintah di sektor ekonomi.

Pada Januari 2020, ada dua omnibus law yang diajukan pemerintah, yaitu Cipta Kerja dan Perpajakan.

Secara keseluruhan, ada 11 klaster yang menjadi pembahasan dalam omnibus law RUU Cipta Kerja, yaitu:

  • Penyederhanaan perizinan tanah
  • Persyaratan investasi
  • Ketenagakerjaan
  • Kemudahan dan perlindungan UMKM
  • Kemudahan berusaha
  • Dukungan riset dan inovasi
  • Administrasi pemerintahan
  • Pengenaan sanksi
  • Pengendalian lahan
  • Kemudahan proyek pemerintah
  • Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Baca juga: Aksi KSPI, Demo Buruh, dan Penolakan UU Cipta Kerja...

Pembahasan RUU Cipta Kerja oleh pemerintah dan DPR untuk disahkan jadi UU Cipta Kerja ini terbilang kilat dibandingkan dengan pembahasan RUU lain.

Bahkan, awalnya RUU Cipta Kerja bisa selesai sebelum 17 Agustus meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Kejar tayang pembahasan RUU ini diklaim demi kemudahan investasi di Indonesia.

Buntut disahkannya UU Cipta Kerja membuat banyak pihak melakukan gelombang penolakan melalui aksi demontrasi hingga berakhir ricuh.

Baca juga: Secepat Kilat, Berikut Fakta soal Omnibus Law UU Cipta Kerja

5. Sunda Empire

Petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana saat memberikan tanggapan terkait laporan Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo ke Polisi.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana saat memberikan tanggapan terkait laporan Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo ke Polisi.

Keramaian soal Sunda Empire juga membuat masyarakat penasaran hingga mencarinya di Google Indonesia.

Sunda Empire mulai ramai diperbincangkan publik usai viral di media sosial Facebook.

Saat itu, kabar yang tersebar menyebutkan dugaan markas Sunda Empire berada di Bandung.

Baca juga: Ramai soal Sunda Empire hingga King of The King, Roy Suryo: Cuma Wayang

Setelah itu, pihak Polda Jabar pun memantau kegiatan tersebut.

Sementara, Kesbangpol Kota Bandung menegaskan Sunda Empire tidak terdaftar sebagai ormas ataupun Organisasi Kepemudaan (OKP).

Mengutip Kompas.com, 25 Januari 2020, kepada polisi, pengurus Sunda Empire Provinsi Aceh mengklaim memiliki ratusan anggota di Kabupaten Aceh Utara.

Baca juga: Sunda Empire, Keraton Agung Sejagat, Dongeng Lama Harta Bank Swiss yang Terus Terulang

Mereka juga bersikukuh menyebut memiliki dana di Bank Swiss untuk menjalankan organisasi dan membantu masyarakat miskin di Aceh.

Sebelumnya, Sunda Empire juga mengaku memiliki sertifikat dari NATO.

Atas klaim-klaim tersebut, polisi pun mencoba mendalaminya dengan memintai keterangan dari berbagai pihak, mulai dari ahli pidana, ahli sejarah, hingga budayawan.

Baca juga: Motif Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, Kenapa Banyak Pengikutnya?

Setelah pendalaman selesai, polisi menetapkan tiga petinggi Sunda Empire sebagai tersangka.

Ketiga tersangka itu adalah Nasri Bank sebagai perdana menteri, Raden Ratna Ningrum sebagai kaisar, dan Ki Ageng Raden Rangga sebagai Sekjen Sunda Empire.

Akhirnya, Jaksa menuntut tiga petinggi Sunda Empire hukuman empat tahun penjara dalam sidang tuntutan di PN Bandung, Selasa (22/9/2020).

Baca juga: Tiga Petinggi Divonis 2 Tahun Bui, Berikut Perjalanan Sunda Empire

6. Covid-19

Ilustrasi virus corona, Covid-19Shutterstock Ilustrasi virus corona, Covid-19

Kemunculan virus corona di China pada akhir 2019 lalu, membuat masyarakat Indonesia penasaran dan ingin mencari lebih jauh mengenai hal itu.

Buktinya, virus corona menjadi salah satu topik yang paling banyak dicari di Google Indonesia pada 2020 ini.

Walau diklaim telah muncul sejak 2019, virus corona baru terkonfirmasi ada di Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu.

Baca juga: Kasus Terus Menanjak, Ini 11 Gejala Infeksi Covid-19 yang Harus Diwaspadai

Saat itu Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya kasus 1 dan kasus 2 Covid-19 yang teridentifikasi pada seorang perempuan berusia 31 tahun dan ibunya yang berusia 64 tahun.

Jokowi mengatakan, kasus 1 terinfeksi virus corona dari warga negara Jepang yang sempat melakukan perjalanan ke Indonesia. Kasus 1 kemudian menularkan virus itu kepada ibunya, kasus 2.

Sembilan bulan pandemi Covid-19 berjalan di Indonesia, belum ada tanda-tanda bahwa penularan bisa dikendalikan. Trennya bahkan masih mengalami kenaikkan.

Baca juga: Soal Pengadaan Vaksin Covid-19 di Indonesia, Berapa Dana yang Dibutuhkan?

Berdasarkan data dari covid19.go.id hingga Selasa (8/12/2020) pukul 12.00 WIB, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 586.842 orang.

Dalam periode waktu yang sama, korban meninggal dunia akibat Covid-19 juga masih terus bertambah.

Total kasus kematian akibat virus corona kini mencapai 18.000 orang, terhitung sejak awal pandemi. Lalu, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh kini totalnya mencapai 483.497 orang.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jokowi Umumkan Dua Orang di Indonesia Positif Corona

7. Erupsi Krakatau

Erupsi Gunung Anak Krakatau, Jumat (10/4/2020) malam terpantau kamera pengawas PVMBG.Dok. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Erupsi Gunung Anak Krakatau, Jumat (10/4/2020) malam terpantau kamera pengawas PVMBG.

Pada April 2020, warganet sempat digegerkan oleh suara dentuman aneh bersamaan dengan erupsinya Gunung Krakatau.

Gunung Anak Krakatau yang berada di Lampung mengalami erupsi pada Jumat (10/4/2020) malam sekitar pukul 21.58 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com