KOMPAS.com - Hari ini 79 tahun lalu, tepatnya 7 Desember 1941, pasukan Jepang dengan ratusan pesawat tempurnya menyerang Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di dekat Honolulu, Hawaii.
Mengutip History, serangan tersebut mengakibatkan kerusakan hampir 20 kapal angkatan laut AS, 8 kapal perang, dan lebih dari 300 pesawat terbang.
Akibat peristiwa ini, lebih dari 2.400 warga sipil dan warga negara AS meninggal dunia dan 1.000 orang lainnya cedera.
Sehari setelah serangan Pearl Harbor, Presiden AS saat itu, Franklin D. Roosevelt, meminta kongres untuk menyatakan perang terhadap Jepang dan ikut terlibat dalam Perang Dunia II.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Diluncurkan di Eropa, Bagaimana Sejarah Xbox?
Memasuki abad ke-2, Jepang melakukan ekspansi secara agresif dengan melawan China pada 1894-1895 dan Perang Rusia-Jepang pada 1904-1905.
Selama Great Depression pada 1930-an, Jepang berusaha menyelesaikan persoalan ekonominya dengan melakukan invasi ke Manchuria pada 1931.
Bahkan, Jepang melakukan perang dengan China pada 1937 hingga mengakibatkan Pembantaian Nanking.
Melihat sikap Jepang yang begitu agresif, AS melakukan embargo terhadap Jepang. Menurut AS, tanpa adanya aliran uang dan barang, khususnya minyak, Jepang akan kesulitan melakukan ekspansi ke wilayah lain.
Namun, perkiraan AS meleset. Jepang justru bertekad untuk bertahan. Negosiasi antara Jepang dengan AS masih terus berlanjut meskipun tidak menemukan titik temu dan berpotensi memicu perang.
Intelijen AS menduga, jika Jepang melakukan serangan, dapat diperkirakan akan terjadi di Hindia Belanda, Singapura atau Indocina, sehingga Pearl Harbor yang letaknya 4.000 mil dari Jepang pun tak dijaga secara ketat oleh pasukan AS.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Proklamasi Republik Demokratik Timor-Leste
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan