Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 7 Desember: 67 Juta Kasus | 60.000 Orang Meninggal Dunia di Italia

Kompas.com - 07/12/2020, 09:37 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Grafik kasus virus corona secara global masih terus mengalami peningkatan.

Hingga Senin (7/12/2020) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 67.359.840 kasus.

Dari jumlah itu, sebanyak 1.541.165 orang meninggal dunia, dan 46.558.706 orang dinyatakan sembuh.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.

Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 15.150.064 kasus, 288.878 orang meninggal dunia, dan 8.849.749 orang sembuh
  2. India: 9.676.801 kasus, 140.590 orang meninggal dunia, dan 9.138.171 orang sembuh
  3. Brasil: 6.603.540 kasus, 176.941 orang meninggal dunia, dan 5.776.182 orang sembuh
  4. Rusia: 2.460.770 kasus, 43.141 orang meninggal dunia, dan 1.937.738 orang sembuh
  5. Perancis: 2.292.497 kasus, 55.155 orang meninggal dunia, dan 169.586 orang sembuh
  6. Italia: 1.728.878 kasus, 60.078 orang meninggal dunia, dan 913.494 orang sembuh
  7. Inggris: 1.723.242 kasus, dan 61.245 orang meninggal dunia
  8. Spanyol: 1.699.145 kasus, dan 46.252 orang meninggal dunia
  9. Argentina: 1.463.110 kasus, 39.770 orang meninggal dunia, dan 1.294.692 orang sembuh
  10. Kolombia: 1.371.103 kasus, 37.808 orang meninggal dunia, dan 1.257.410 orang sembuh.

Baca juga: Cek Fakta Sepekan: Narasi Keliru soal Vaksin Virus Corona dan Pandemi Covid-19

Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara, dilansir dari The Guardian, Minggu (6/12/2020):

Italia

Italia melaporkan tambahan 564 kematian akibat Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Total korban meninggal akibat virus corona di negara itu tercatat mencapai 60.078 orang, tertinggi keenam di dunia.

Tunisia

Tunisia memperpanjang aturan jam malam hingga akhir tahun, dalam upaya untuk menangani lonjakan kasus baru infeksi virus corona.

Perpanjangan aturan jam malam diberlakukan di tengah meningkatnya ketidakpuasan dan protes anti-pemerintah di negara Afrika Utara tersebut.

Pemerintah Tunisia memutuskan untuk mempertahankan jam malam dari 20.00 hingga pukul 05.00 di semua provinsi, setiap hari dalam seminggu.

Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Tunisia dalam sebuah pernyataan di Facebook.

Selain perpanjangan aturan jam malam, terdapat sejumlah langkah-langkah baru yang mulai berlaku pada Senin (7/12/2020) antara lain masker wajib dipakai di semua ruang terbuka, dan pesta pribadi akan diizinkan dengan batas maksimal 30 orang.

Kafe diizinkan buka sampai pukul 19.00, tetapi harus membalikkan kursi mereka mulai pukul 16.00 dan seterusnya. Selain itu, shisha tetap dilarang di semua tempat umum.

Baca juga: Virus Corona di Asia: Indonesia Nomor 4 Kasus Covid-19 Terbanyak

Inggris

Mengutip sebuah sumber dekat Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II dan suaminya, Pangeran Philip, akan mengumumkan ke publik begitu mereka mendapatkan vaksin Covid-19.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com