DI masa pagebluk Corona, bandara internasional Dubai sebagai satu di antara bandara tersibuk di dunia menugaskan para anjing terlatih sebagai pendeteksi virus Corona untuk menyambut para penumpang pesawat terbang dari segenap pelosok planet bumi yang datang berkunjung ke Uni Emirat Arab.
Anjing terlatih mendeteksi virus Corona juga telah ditugaskan di bandara internasional Helsinksi dan Beirut.
Daya cium anjing yang memang luar biasa sudah terbukti berhasil didayagunakan untuk mendeteksi narkoba bahkan bahan peledak maka jelas juga potensial untuk dilatih untuk mendeteksi virus Corona.
Secara empiris sudah terbukti pula bahwa pendayagunaan anjing terlatih juga potensial bukan hanya melengkapi namun juga mengurangi beban biaya mahal metode dan peralatan test virus Corona seperti RNA-amplification technique PCR.
Pada 3 November 2020, berbagai kelompok riset telah menyelenggarakan workshop online bersama International K9 Team untuk membahas penugasan para anjing terlatih untuk mendeteksi virus Corona.
DR Holger Volk sebagai veterinarian neurologis dari University of Veterinary Medicine Hannover, Jerman menyatakan bahwa “No one is saying they can replace a PCR machine, but they could be very promising”.
Memang anjing jauh lebih unggul ketimbang manusia dalam hal daya cium sebab sementara manusia memiliki sekitar 5 juta namun anjing memiliki lebih dari 300 juta reseptor cium.
Berdasar hasil riset etologis, naluri tajam anjing terlatih mampu mendeteksi pola tertentu volatile organic compounds manusia yang sedang menderita penyakit termasuk terpapar virus Corona.
Adalah Prof DR drh Chairul Anwar Nidom sebagai Ketua Tim Riset Korona dan Formulasi Vaksin PNF serta Guru Besar Bio Kimia dan Biomolekular yang telah menyelenggarakan webinar tentang potensi peran anjing terlatih dalam perang melawan virus Corona.
Sebagai seorang dokter hewan merangkap Guru Besar Biomolekular serta Ketua Tim Riset virus Corona, dapat diyakini, Prof Nidom adalah tokoh ilmuwan Indonesia yang paling berkompeten untuk berbicara tentang anjing terlatih sebagai pendeteksi virus Corona.
Seyogianya apa yang diungkapkan Prof Nidom dapat diperhatikan oleh Kementerian Kesehatan bersama Kepolisian Republik Indonesia serta Tentara Nasional Indonesia untuk meninjau kemungkinan menugaskan para anjing terlatih mendeteksi virus Corona di bandara, hotel, mall, gelanggang olahraga dan lokasi-lokasi di mana masyarakat lazim berkerumun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.