Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona di Asia: Indonesia Nomor 4 Kasus Covid-19 Terbanyak

Kompas.com - 06/12/2020, 08:01 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sembilan bulan pandemi, Indonesia kini menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak keempat di Asia.

Pada Sabtu (5/12/2020), tercatat 6.027 kasus baru di Indonesia sehingga menambah total kasus menjadi 569.707 kasus.

Di atas Indonesia ada India, Iran, dan Turki.

Sementara, angka kematian 17.142 di Indonesia menjadi yang tertinggi ketiga di Asia, setelah India dan Iran.

Di tengah lonjakan kasus infeksi, Indonesia kini bersiap menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 9 Desember 2020.

Meski ditentang oleh berbagai pihak, pemerintah memutuskan untuk tetap menggelar Pilkada tahun ini.

Baca juga: Mengapa Korban Meninggal Covid-19 Indonesia Terbanyak di Asia Tenggara?

India

Sementara itu, India yang menjadi negara dengan kasus virus corona tertinggi di Asia, melaporkan 36.652 kasus infeksi pada Jumat (4/12/2020).

Total kasus di India saat ini mencapai 9.608.211 kasus, dengan 139.714 kematian, dan 1.842.587 pasien sembuh.

Kendati demikian, 409.689 kasus aktif yang dilaporkan saat ini menjadi yang terendah dalam empat bulan terakhir.

Baca juga: Di India, Robot Bantu Tangani Pasien Covid-19, Seperti Apa Tugasnya?

Iran

Petugas kesehatan mengenakan masker dan pakaian pelindung menyemprotkan disinfektan di jalanan Teheran, Iran, pada 5 Maret 2020 sebagai pencegahan terhadap virus corona.WANA NEWS AGENCY via REUTERS Petugas kesehatan mengenakan masker dan pakaian pelindung menyemprotkan disinfektan di jalanan Teheran, Iran, pada 5 Maret 2020 sebagai pencegahan terhadap virus corona.
Di Iran, angka kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan kini telah melampau 50.000 pada Sabtu (5/12/2020) dengan lebih dari satu juta orang terinfeksi.

"Kami sedang menuju ke arah 500 kematian setiap hari," kata Presiden Iran Hassan Rouhani, dilansir dari Reuters, Sabtu (5/12/2020).

Namun, Gran Bazaar Teheran, pusat perbelanjaan, dan beberapa bisnis lainnya mulai kembali dibuka setelah penutupan selama dua minggu.

Pembukaan ini menyusul penurunan kasus infeksi hingga 10 persen dalam beberapa hari terakhir.

Rouhani pun memperingatkan warganya bahwa Iran bisa kembali ke tingkat risiko yang lebih tinggi dalam satu atau dua minggu jika protokol kesehatan tidak ditaati.

Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19, Iran Kembali Tutup Masjid dan Sekolah

Turki

Sementara itu, Turki kini memasuki pembatasan penuh akhir pekan pertama sejak Mei 2020 setelah kasus infeksi dan kematian mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir.

Selain pembatasan penuh akhir pekan, Turki juga memberlakukan jam malam pada hari kerja.

Negara berpenduduk 83 juta orang itu, pada Jumat mencatat 32.736 kasus baru, termasuk kasus tanpa gejala, jumlah tertinggi sejak awal pandemi pada Maret.

Televisi Turki menunjukkan sebagian besar alun-alun dan jalanan di kota terbesar Istanbul dan ibu kota Ankara kosong, dengan hanya sedikit kendaraan keluar masuk.

Turki sekarang menempati peringkat keempat secara global untuk jumlah kasus baru setiap hari, setelah AS, India, dan Brazil.

Baca juga: Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid, Masyarakat Turki Sambut Azan Pertama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com