KOMPAS.com - Pandemi virus corona belum berlalu. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda penularan berhasil dikendalikan.
Kasus-kasus baru penularan virus corona dilaporkan masih terus terjadi setiap hari.
Berdasarkan data dari covid19.go.id, Jumat (4/12/2020) pukul 12.00 WIB, total kasus positif Covid-19 di Tanah Air kini mencapai 563.680 kasus.
Jumlah korban meninggal dunia akibat penyakit ini juga terus bertambah, dan kini telah mencapai 17.479 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 kini ada 466.178 orang.
Ayo sahabat satgas, kita harus bahu-membahu, bantu-membantu, dan saling menjaga satu dan yang lainnya.
Patuhi protokol kesehatan dan jangan lupa ingat pesan ibu 3M#satgascovid19#ingatpesanibu#pakaimasker#jagajarak#cucitangan pic.twitter.com/wPO2DDio7y
— satgascovid19.id (@satgascovid19id) November 27, 2020
Baca juga: Cara, Aturan hingga Alasan Mengapa Masker Kain Harus Dicuci Setiap Hari
Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 telah mengimbau masyarakat untuk melakukan protokol 3M guna mencegah penularan virus corona semakin meluas.
3M terdiri dari mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Namun, meski situasi pandemi Covid-19 masih belum memperlihatkan tanda-tanda membaik, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan penularan virus corona justru semakin menurun.
Baca juga: Para Kepala Daerah yang Sedang Dirawat Akibat Covid-19
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/12/2020) Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan terus menurun pada November 2020.
Penurunan angka kepatuhan terhadap protokol kesehatan mulai terjadi di masa libur panjang 28 Oktober-1 November 2020.
Tren tersebut terus berlanjut hingga data 27 November menunjukkan bahwa persentase kepatuhan masyarakat dalam memakai masker hanya 59,32 persen.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal OTG pada Covid-19
Sementara itu, kepatuhan dalam menjaga jarak sebesar 43,46 persen.
"Jika terus seperti ini maka sebanyak apa pun fasilitas kesehatan yang tersedia tidak akan mampu menampung lonjakan yang terjadi," kata dia.
Menanggapi hal itu, Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS, Nurhadi mengatakan, salah satu faktor yang membuat tingkat kepatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan makin menurun adalah masih adanya orang-orang yang tidak percaya kalau virus ini nyata.
"Saya menduga masih ada banyak orang yang sampai hari ini menyangkal bahwa virus corona itu nyata, dan banyak di antara mereka yang merasa bahwa itu bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan," kata Nurhadi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Penelitian Baru Tunjukkan Covid-19 Sudah Ada di Amerika sejak Desember 2019