Sejumlah ahli juga menyarankan agar dokter dan dokter gigi mulai terbuka mengenai kemungkinan ini terutama karena lebih dari 47 persen orang dewasa berusia 30 tahun ke atas umumnya memiliki penyakit periodontal.
“Kami sekarang mulai memeriksa beberapa gejala yang membingungkan dan terkadang melumpuhkan yang diderita pasien berbulan-bulan setelah mereka pulih dari Covid. Termasuk masalah gigi dan kehilangan gigi," kata Dr William W Li, Presiden dan Direktur Medis Angiogenesis Foundation.
Dr Li mengatakan, gigi tanggal tanpa darah adalah hal yang tidak biasa dan memberikan petunjuk mungkin ada sesuatu yang terjadi pada pembuluh darah di gusi.
Baca juga: Mengenal 9 Kandidat Vaksin Virus Corona
Virus corona, imbuhnya dapat mengikat protein ACE2 yang tersebar di tubuh manusia.
Menurutnya ada kemungkinan virus telah merusak pembuluh darah yang menjaga gigi tetap hidup pada penderita Covid-19.
Inilah yang mungkin menjadi penyebab hilangnya gigi tanpa rasa sakit.
Baca juga: Mengenal Triggerfish, Ikan dengan Gigi Mirip Manusia
Li menambahkan para dokter gigi sebaiknya mewaspadai dampak Covid-19 pada gigi.
Kemungkinan yang lain, respons imun yang meluas atau badai sitokin telah bermanifestasi di dalam mulut.
"Jika reaksi Covid long hauler ada di mulut, itu mekanisme pertahanan terhadap virus," kata Dr Michael Scherer, seorang prosthodontists di Sonora, California.
Baca juga: Saat WHO Khawatirkan Terjangan Gelombang Ketiga Covid-19 di Eropa...
Ia menyebut, kondisi kesehatan inflamasi lain, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes, juga dapat berkorelasi dengan penyakit gusi pada pasien yang sama.
"Penyakit gusi sangat sensitif terhadap reaksi hiper-inflamasi, dan Covid long hauler pasti termasuk dalam kategori itu," kata Dr Scherer.
Meski demikian, Profesor Damien Walmsley, penasihat ilmiah di British Dental Association menilai, kehilangan gigi mungkin merupakan konsekuensi dari akses terbatas ke operasi dokter gigi selama penguncian.
Menurutnya seseorang dengan Covid-19 juga mengalami kondisi lemah, hingga sesak napas, nyeri dada, kabut otak dan kecemasan.
Saat kondisi demikian menurutnya mungkin seseorang sulit membersihkan giginya.
"Kemungkinan juga mereka tidak terlalu memperhatikan kebersihan mulut mereka, yang akan meningkatkan risiko terkena kerusakan gigi dan penyakit gusi,” kata dia dikutip dari Mirror.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Raja Malaysia Setujui Penundaan Pemilu Sela di Sabah