KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan rombongan pada Rabu (25/11/2020).
Lalu pada malam harinya, KPK menetapkan Edhy sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.
Baca juga: Kebijakan Ekspor Benih Lobster Edhy Prabowo Disorot, Disebut Bahayakan Kedaulatan Pangan
Edhy ditetapkan sebagai tersangka dengan barang bukti antara lain jam tangan merek Rolex, kartu ATM BNI, serta tas tangan Chanel. Selain itu, ada pula koper dan dompet merek Louis Vuitton serta sepasang sepatu warna hitam.
Sejumlah barang mewah dengan harga mencapai Rp 750 juta tersebut diketahui merupakan barang belanjaan Edhy dan istrinya sepulang kunker dari Hawai.
Sejauh ini, KPK telah menetapkan 7 orang tersangka terkait kasus di atas.
Baca juga: Resmi Tersangka, Berapa Harta Kekayaan Edhy Prabowo?
Berikut sejarah merek Louis Vuitton yang jadi salah satu barang bukti kasus Edhy?
Dilansir Forbes, 27 Juli 2020, Louis Vuitton adalah merek mewah paling berharga di dunia dan merupakan divisi dari LVMH.
Di daftar Forbes, Louis Vuitton menempati peringkat ke-9 dari Merek Paling Berharga di Dunia 2020.
Produknya meliputi barang-barang kulit, tas tangan, koper, sepatu, jam tangan, perhiasan dan aksesoris. Sebagian besar dihiasi dengan monogram LV.
Baca juga: Mengenal Sejarah dan Asal-usul Rolex, Jam Tangan Mewah yang Dibeli Edhy Prabowo
Louis Vuitton meluncurkan parfum pertamanya dalam 70 tahun selama 2016 dan LVMH membangun pabrik wewangian yang canggih untuk mengembangkan parfum.
Aktris Emma Stone adalah bintang film wewangian pertama Louis Vuitton.
Dikutip Architectural Digest, 26 Februari 2016, merek itu dibuat oleh seorang perancang busana bernama Louis Vuitton.
Baca juga: Daftar 18 Merek Produk Pembersih Rumah Tangga untuk Disinfektan
Ketika perancang busana Louis Vuitton pertama kali tiba di Paris pada 1837, kota itu belum terkenal sebagai ibu kota mode dan desain.
Tapi di sinilah Vuitton mendirikan "kerajaan" kopernya dan hanya seperempat abad kemudian, membuka toko barang perjalanan terbesar di dunia di 70 avenue des Champs-Elysees.
Perusahaan kemudian membuka cabang di seluruh dunia, mulai dari New York hingga Beijing. Tas kulit khas Louis Vuitton berkembang dengan menyertakan inovasi teknologi terkini.
Baca juga: 5 Hal Seputar Sepeda Kreuz, Disebut Mirip Brompton hingga Dipesan Jokowi