KOMPAS.com - Jumlah kasus virus corona di dunia masih terus bertambah.
Melansir data dari Worldometers, hingga Senin (23/11/2020), tercatat kasus Covid-19 di seluruh dunia sebanyak 58.958.324 kasus.
Dari angka itu, sebanyak 1.393.138 orang meninggal dunia dan 40.745.898 orang sembuh.
Berikut ini 10 negara dengan kasus tertinggi di dunia:
Bagaimana perkembangan virus corona di beberapa negara di dunia:
Hari ini adalah hari ke-20 AS melaporkan kasus harian Covid-19 sebanyak lebih dari 100.000 kasus per hari secara berturut-turut.
Data yang dilaporkan pada Minggu (22/11/2020) menunjukkkan tambahan kasus sebanyak 101.387 kasus dan 672 kematian baru.
Mengutip CNN, selama bulan November, AS telah melaporkan setidaknya 3.065.803 kasus baru yang merupakan bulan tertinggi penambahan kasus selama pandemi.
Adapun jumlah kematian selama bulan November ini ada sebanyak 25.410.
Secara lengkap, berikut ini rincian kasus per bulan di AS:
Inggris berencana untuk mengakhiri lockdown kedua yang diberlakukan negara itu. Lockdown Inggris rencananya akan berakhir pada 2 Desember 2020.
“Kami akan kembali ke sistem berjenjang, yang merupakan cara yang jauh lebih baik untuk mengatasi masalah ini dengan pendekatan lokal,” ujar pejabat Inggris Rishi Shunak.
Pengumuman ini muncul seminggu setelah Pejabat Kesehatan Masyarakat Inggris mengatakan bahwa pemerintah perlu mempertimbangkan penguatan pencegahan pada penerapan sistem berjenjang saat lockdown dibuka.
Penguatan itu diperlukan sampai vaksin tersedia secara luas di Inggris.
Korea Selatan melaporkan adanya 330 kasus baru, sehingga total di negara itu memiliki 30.733 kasus.
Ini adalah tiga hari berturut-turut Korea Selatan melaporkan adanya lebih dari 300 kasus lokal.
Adapun korban meninggal dunia di Korea Selatan berjumlah 505 orang.
Menteri Kesehatan Park Neung-hoo mengumumkan, pemerintah memutuskan untuk meningkatkan pembatasan pada level dua yakni masker diwajibkan dipakai di semua fasilitas ruang.
Selain itu, aturan ini mengharuskan klub ditutup, restoran hanya bisa mengirim dan membungkus makanan setelah pukul 21.00, pertemuan dibatasi kurang dari 100 orang dan sekolah hanya boleh beroperasi dengan kapasitas sepertiganya.
Pembatasan ini akan diterapkan di Seoul selama dua minggu mulai 24 November 2020.
Pada Minggu (22/11/2020) Korea Utara menyerukan akan melakukan kontrol perbatasan secara lebih ketat mengingat kondisi pandemi yang memburuk di beberapa negara.
Hal tersebut disampaikan dalam surat kabar resmi Korea Utara, Rodong Sinmun.
"Kita perlu dengan ketat menjaga blokade penghalang untuk mempertahankan keselamatan bangsa dan kesejahteraan rakyat dalam krisis kesehatan," kata surat kabar itu dikutip dari CNN.
Surat kabar itu juga menyebutkan seorang patriot sejati adalah mereka yang mematuhi pembatasan ini.
Korea Utara sampai dengan saat ini telah mengklaim bebas dari virus corona.
Pada pidato bulan lalu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada warganya karena tak ada satu pun korban virus corona.
Hong Kong mencatat 43 kasus virus corona baru. Catatan kasus ini menunjukka tiga bulan berturut-turut negara ini telah melaporkan adanya lonjakan kasus.
Adapun kasus harian yang baru saja dilaporkan Hong Kong sebanyak 36 kasus yang merupakan kasus yang ditularkan secara lokal.
"Mengingat situasi infeksi Covid-19 tetap parah, dan ada peningkatan terus menerus dalam jumlah kasus yang dilaporkan di seluruh dunia, anggota masyarakat sangat dihimbau untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting di luar Hong Kong," ujar Juru Bicara Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong (CHP).
CHP juga meminta masyarakat menjaga jarak sosial dan menghindari makan di luar.
Hong Kong telah menunda rencana penerapan travel bubble dengan Singapura akibat meningkatnya kasus di sana.
Edward Yau, Sekertaris Perdagangan dan Pembangunan Ekonomi Hong Kong mengumumkan penundaan ini akan dilakukan selama sekitar dua minggu.
"Kami telah merencanakan peluncuran gelembung perjalanan Hong Kong-Singapura besok," kata Yau.
"Tetapi mengingat meningkatnya kasus-kasus lokal baru-baru ini, kami telah memutuskan bersama dengan pemerintah Singapura bahwa kami akan menunda peluncuran gelembung perjalanan udara dengan dua minggu," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.