Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatkan Rekor Kasus Harian, Jepang Berada pada Kewaspadaan Maksimal

Kompas.com - 19/11/2020, 17:57 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jepang berada pada kewaspadaan maksimum setelah mencatatkan rekor infeksi virus corona harian tertinggi.

Lebih dari 2.000 kasus tercatat secara nasional pada Rabu (18/11/2020), dengan hampir 500 kasus di Ibu Kota Tokyo saja.

Meski termasuk kecil jika dibandingkan dengan negara lain, angka infeksi itu menunjukkan peningkatan kasus yang tajam.

Negeri Matahari Terbit itu juga tak memiliki skala pengujian yang luas, seperti yang dilakukan oleh tetangganya, Korea Selatan.

"Kami sekarang dalam situasi siaga maksimum," Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, melansir AFP, Kamis (19/11/2020).

"Saya meminta Anda, orang Jepang, untuk menerapkan protokol kesehatan sepenuhnya, seperti memakai masker," lanjut dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak di Jepang dan Korea Selatan, Apa Penyebabnya?

Ingatkan warga selalu pakai masker

Suga juga mendorong warganya untuk tetap memakai masker ketika berbicara saat makan di restoran.

Penyiar nasional NHK mengatakan Suga telah meminta penasihat ahli untuk bertemu hari ini dan besok, Jumat (20/11/2020), untuk memeriksa peningkatan jumlah infeksi.

Hal itu dilakukan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil tindakan pencegahan lebih lanjut.

Suga mengatakan, dia akan mendukung daerah setempat jika mereka meminta bisnis tutup lebih awal dan melakukan pembatasan.

Tokyo diperkirakan akan menaikkan tingkat kewaspadaannya ke level tertinggi pada Kamis, tetapi langkah tersebut tidak disertai dengan pembatasan otomatis.

Media lokal memberitakan, Tokyo tidak mungkin meminta penutupan bisnis lebih awal untuk saat ini.

Jepang sejauh ini telah mengambil pendekatan yang relatif longgar terhadap pembatasan virus corona.

Bahkan, meski memberlakukan keadaan darurat nasional pada musim semi lalu, hal itu tidak mewajibkan bisnis untuk tutup atau orang-orang tetap tinggal di rumah.

Sementara itu, jumlah pengujian di Jepang yang disebut meningkat, jumlahnya tetap relatif rendah, yaitu hanya 5.000-6.000 orang diuji sehari di metropolitan Tokyo, rumah bagi hampir 14 juta penduduk.

Namun, Jepang telah melihat wabah yang relatif kecil sejauh ini, dengan hampir 121.000 infeksi dan 1.900 kematian sejak awal pandemi.

Secara ekonomi, Jepang baru saja keluar dari resesi setelah mencatatkan pertumbuhan 5 persen pekan ini.

Pertumbuhan ini didorong oleh kenakan permintaan domestik serta ekspor.

Pada kuartal sebelumnya, Negeri Sakura itu mencatatkan penyusutan ekonomi 8,2 persen, lebih dalam dari perkiraan sebelumnya 7,9 persen.

Baca juga: Jepang Keluar dari Resesi, Ekonomi Tumbuh 5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Tren
5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com