Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Diperkirakan Sudah Menyebar di Italia Sejak September 2019

Kompas.com - 17/11/2020, 18:32 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona di Italia diperkirakan sudah menyebar lebih cepat beberapa bulan sebelum kasus terkonfirmasi positif pertama dilaporkan.

Melansir Reuters, Senin (16/11/2020), sebuah studi yang dilakukan National Cancer Institute (INT) di Milan, Italia, menemukan kemungkinan virus corona telah beredar di Italia sejak September 2019.

Hal ini menandakan virus menyebar ke luar China lebih awal dari yang diperkirakan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan keberadaan virus corona jenis baru penyebab Covid-19 tidak diketahui sebelum wabah dilaporkan di Wuhan, China, pada akhir tahun lalu.

Namun, tak bisa dikesampingkan terkait kemungkinan virus corona telah menyebar secara diam-diam ke tempat lain.

Baca juga: RS Kewalahan, Pasien Suspek Covid-19 di Italia Terima Oksigen Dalam Mobilnya

Pada Senin (16/11/2020), WHO mengatakan tengah meninjau hasil dari Italia tersebut dan mencari klarifikasinya.

Untuk diketahui, pasien Covid-19 pertama di Italia dilaporkan pada 21 Februari 2020, di sebuah kota kecil dekat Milan, wilayah utara Lombardy.

Temuan para peneliti Italia diterbitkan majalah ilmiah INT Tumori Journal.

Baca juga: Epidemiolog: Peningkatan Kasus Covid-19 Belakangan Ini Dampak Cuti Bersama

Penelitian itu menunjukkan sebesar 11,6 persen dari 959 sukarelawan sehat yang terdaftar dalam uji coba skrining kanker paru pada September 2019 hingga Maret 2020, telah mengembangkan antibodi virus corona, jauh sebelum Februari 2020.

Sementara itu, tes antibodi SARS-CoV-2 lebih lanjut dilakukan oleh Universitas Siena.

Hasilnya menunjukkan empat kasus sejak minggu pertama Oktober 2019 positif untuk antibodi, dimungkinkan mereka telah terinfeksi Covid-19 pada September.

"Ini adalah temuan utama. Orang tanpa gejala tidak hanya menjadi positif setelah tes serologis, tapi juga memiliki antibodi yang mampu membunuh virus," ujar salah satu penulis studi, Giovanni Apolone.

Baca juga: Vaksin Moderna dan Pfizer Diklaim Efektif Lawan Corona, Ini Kata Epidemiolog

Ini mengartikan, virus corona jenis baru bisa beredar di masyarakat dalam waktu yang lama, dengan tingkat kematian yang rendah.

"Bukan karena (virus) menghilang, hanya melonjak lagi," ujar Apolone.

WHO mengatakan akan menghubungi penulis makalah untuk membahas dan mengatur analisis lebih lanjut dari sampel yang tersedia.

Pada Maret 2020, peneliti Italia melaporkan kasus penumonia dan flu parah lebih tinggi dari biasanya di Lombardy pada kuartal terakhir 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com