Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bahan Galon Sekali Pakai dan Galon Isi Ulang, serta Dampaknya bagi Kesehatan

Kompas.com - 16/11/2020, 17:36 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial tengah diramaikan soal lebih baik mana, antara galon air kemasan sekali pakai atau galon isi ulang. 

Galon air sekali pakai diklaim lebih aman dan bebas dari bahan berbahaya karena berbahan Polyethylene terephthalate (PET).

Walaupun di sisi lain para ahli mengimbau masyarakat agar menghindari konsumsi air kemasan galon sekali pakai. Sebab akan menambah jumlah sampah plastik

Sementara galon air kemasan yang telah dikenal masyarakat puluhan tahun dianggap lebih ramah lingkungan karena bisa diisi ulang serta tidak menambah jumlah sampah plastik.

Kendati galon isi ulang disebut berbahan Bisphenol A (BPA) yang dinilai berisiko terhadap kesehatan tubuh apabila terkena panas. 

Benarkah demikian? Apa beda kemasan galon isi ulang berbahan BPA dan galon sekali pakai PET?

Baca juga: Kanada Larang Penggunaan Plastik Sekali Pakai pada Akhir 2021, Mengapa?

Galon berbahan material plastik BPA

BPA adalah bisphenol A, bahan kimia yang menurut NHS banyak ditemukan dalam produk-produk rumah tangga meski berpotensi beracun.

BPA banyak digunakan dalam pembuatan plastik transparan, kaku, dan dapat digunakan dalam waktu lama. Salah satunya adalah galon air mineral.

Ahli Kimia Makromolekuler dari Pusat Penilitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Muhammad Ghozali membenaran plastik yang terbuat dari zat ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

"Kalau dalam penggolongan jenis plastik kan umumnya ada 7: PET, HDPE, PVC, LDPE, PP, PS dan lainnya. Lainnya ini antara lain ada PC (polycarbonate). Nah BPA ini biasanya digunakan dalam PC. BPA ini diduga dapat menimbulkan efek negatif untuk kesehatan," kata Ghozali saat dihubungi Senin (16/11/2020).

Dampak bagi kesehatan

Ghozali memaparkan bahaya yang bisa ditimbulkan oleh BPA antara lain terjadinya disfungsi reproduksi pada wanita, peningkatan infertilitas, gangguan siklus menstruasi, menopause dini, sindrom ovarium polikistik, tumorigenesis endometrium, payudara, dan ovarium.

Baca juga: Trending #NoBraDay, Mari Kenali Kanker Payudara dari Gejala hingga Deteksi Dini

Smenetara pada pria bisa berdampak penurunan jumlah dan kualitas sperma, penurunan libido, disfungsi ereksi, kesulitan ejakulasi ereksi, diabetes mellitus (DM), dan obesitas.

"Intinya gangguan sistem reproduksi dan obesitas. Ada juga yang menyebutkan dapat menyebabkan kanker, (gangguan) sistem saraf, dan jantung," sebut Ghozali.

Namun Ghozali juga menggarisbawahi, semua risiko penyakit itu bisa terjadi dengan catatan apabila zat BPA masuk ke dalam tubuh manusia.

NHS menyebutkan, BPA dapat bermigrasi dalam jumlah kecil ke dalam makanan dan minuman yang disimpan di dalam bahan yang mengandung zat tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com