KOMPAS.com - Perusahaan farmasi AS Johnson & Johnson memulai uji coba tahap akhir vaksin virus corona pada Senin (16/11/2020).
Uji coba tahap 3 yang dilakukan di Inggris ini menargetkan 6.000 sukarelawan.
Sementara sisanya akan bergabung dari negara lain dengan kasus Covid-19 yang tinggi seperti Amerika Serikat, Belgia, Kolombia, Perancis, Jerman, Filipina, Afrika Selatan, dan Spanyol.
Pengujian dilakukan untuk rejimen dua dosis vaksin Covid-19 eksprerimental dan mengevaluasi potensi manfaat tambahan terkait durasi perlindungan dengan dosis kedua.
Baca juga: Keberhasilan Vaksin Corona Pfizer Disebut Bisa Tingkatkan Vaksinasi
Perusahaan obat Amerika Serikat ini berencana mendaftarkan hingga 30.000 peserta untuk penelitian dan menjalankannya secara paralel dengan uji coba satu dosis yang melibatkan 60.000 sukarelawan mulai September lalu.
Sukarelawan akan diberikan dosis pertama yang terdiri dari plasebo dan suntikan vaksin yang diberi nama Ad26COV2 itu.
Kemudian setelah 57 hari, sukarelawan akan diberikan dosis kedua atau plasebo.
Uji coba yang dilakukan kali ini mengikuti hasil positif dari studi klinis tahap awal hingga pertengahan yang sedang berlangsung dari perusahaan.
Studi awal menunjukkan satu dosis kandidat vaksin memicu respons imun yang kuat dan secara umum dapat ditoleransi dengan baik.
"Studi ini akan menilai kemanjuran vaksin yang diteliti setelah dosis pertama dan kedua untuk mengevaluasi perlindungan terhadap virus corona dan potensi tambahan untuk durasi perlindungan dengan dosis kedua," tulis J&J dalam keterangan resminya seperti dikutip dari Reuters, (16/11/2020).
Baca juga: Relawan Sakit, Johnson & Johnson Hentikan Sementara Uji Coba Vaksin Corona
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan