Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Penjelasan BMKG soal Indonesia Disebut Alami Gelombang Panas | Subsidi Gaji Termin II untuk 2,7 Juta Pekerja Cair

Kompas.com - 15/11/2020, 05:45 WIB
Jihad Akbar

Editor

KOMPAS.com - Beragam pemberitaan mewarnai laman Tren pada Sabtu (14/11/2020) hingga Minggu (15/11/2020) pagi.

Mulai dari penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait informasi Indonesia disebut mengalami gelombang panas.

Selanjutnya, ada juga pemberitaan mengenai bantuan subsidi upah atau gaji (BSU) termin II untuk batch 2 mulai dicairkan untuk 2,7 juta pekerja.

Selain itu, ada juga penjelasan dari ilmuwan LIPI mengenai alasan laron atau alate sering muncul setelah hujan.

Berikut lima berita yang meramaikan laman Tren:

1. Penjelasan BMKG soal Indonesia disebut alami gelombang panas

Sebuah pesan yang menginformasikan Indonesia mengalami gelombang panas beredar luas di aplikasi perpesanan WhatsApp.

Dalam pesan tersebut, disebutkan suhu di beberapa tempat telah mencapai 38 derajat celsius atau lebih, bahkan di siang hari dapat mencapai 40 derajat celsius.

Kabid Diserminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko menegaskan, tidak benar gelombang panas sedang terjadi di Indonesia.

Hary menjelaskan, gelombang panas dalam ilmu klimatologi didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO) disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.

Penjelasan selengkapnya bisa dibaca di sini:

Indonesia Disebut Alami Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMKG

2. Subsidi gaji termin II untuk 2,7 juta pekerja cair

Kementeran Ketenagakerjaan (Kemenaker) kembali menyalurkan bantuan subsidi upah atau gaji ( BSU) batch 2 termin II mulai Kamis (12/11/2020).

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kompas.com, pencairan BSU batch 2 termin II ini menyasar 2.713.434 pekerja atau buruh yang memenuhi syarat.

"Alhamdulillah, hari ini kami kembali menyalurkan termin kedua subsidi gaji/upah bagi para pekerja yang yang masuk dalam tahap 2 pada termin I lalu," ujar Ida.

Ida akan mengupayakan mempercepat penyaluran subsidi gaji termin kedua. Dia juga memastikan tidak ada penundaan penyaluran pada termin kedua.

Informasi selengkapnya bisa dibaca di sini:

Cek, Subsidi Gaji Termin II Cair untuk 2,7 Juta Pekerja

3. Penjelasan BMKG soal gempa 5,3 M Aceh

Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,3 magnitudo mengguncang wilayah Aceh dan sekitarnya dini hari tadi, Sabtu (14/11/2020) pukul 01.33 WIB.

Gempa Aceh kali ini juga menjadi perbincangan warga Twitter sehingga menjadikan kata kunci "gempa" sebagai salah satu topik yang paling banyak disebutkan pagi ini.

Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa dini hari itu termasuk gempa dangkal.

"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang diduga akibat adanya aktivitas Sesar Sumatra tepatnya pada Segmen Seulimeum. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault)," jelas Daryono.

Penjelasan selengkapnya bisa dibaca di sini:

Penjelasan BMKG soal Penyebab Gempa Aceh 5,3 M 14 November 2020

4. Mengapa laron muncul setelah hujan?

Laron biasa muncul dari tanah dan masuk ke rumah-rumah warga setelah hujan deras terjadi.

Peneliti bidang entomologi dari Museum Zoologi Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Rosichon Ubaidillah menjelaskan laron termasuk jenis rayap.

"Dalam satu koloni rayap terdiri dari ratu, pekerja, dan calon ratu atau alate/laron," katanya pada Kompas.com, Sabtu (14/11/2020).

Ketika menghadapi musim hujan, ratu akan lebih banyak memproduksi rayap bersayap atau alate (laron) sebagai calon ratu dan raja untuk membangun koloni baru.

Mereka keluar menjelang musim hujan karena banyak kayu lapuk sebagai sumber pangan untuk mengembangkan koloni baru.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini:

Mengapa Laron Muncul Setelah Hujan dan Apa Bahayanya?

5. Vaksin corona Pfizer diyakini akhiri pandemi Covid-19

Vaksin virus corona yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech diklaim 90 persen efektif mencegah gejala virus corona Covid-19.

Dikutip dari The Guardian, Kamis (12/11/2020), pihak Pfizer dan BioNTech menyebut kandidat vaksin yang mereka kembangkan telah melampaui ekspektasi pada uji klinis fase 3.

Melihat hasil uji tahap 3 ini, ilmuwan di balik vaksin ini meyakini kandidat vaksin yang mereka buat dapat melawan virus dan mengakhiri pandemi yang sudah melanda dunia sejak awal 2020.

"Jika pertanyaannya adalah apakah kita dapat menghentikan pandemi ini dengan vaksin ini, maka jawaban saya adalah 'ya'," kata Kepala Eksekutif BioNTech Ugur Sahin.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini:

Ilmuwan Yakin Vaksin Corona Pfizer Akan Mengakhiri Pandemi Covid-19

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com