Dokter mengatakan, polutan PM2.5, partikel halus yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi di udara Delhi, dapat menjadi masalah pada saluran hidung, melemahkan lapisan dalam paru-paru, dan memfasilitasi penyebaran infeksi virus corona.
Sebagian besar India utara sedang menghadapi musim dingin dan tingkat polusi yang sangat tinggi, di mana dua faktor ini yang secara signifikan dapat memperburuk upaya untuk mengendalikan virus corona.
Pemantau kualitas udara menunjukkan bahwa tingkat polusi udara meningkat 14 kali lebih besar daripada tingkat aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut Ketua Yayasan Kesehatan Masyarakat India, Prof K Srinath Reddy, faktor lain yang mengkhawatirkan adalah menurunnya kekebalan saat cuaca dingin, terlepas dari usia atau penyakit pernyerta (komorbid) dari seseorang.
Reddy menambahkan, cuaca dingin dinilai lebih mudah untuk menularkan virus.
Sebab, waktu kelangsungan hidupnya meningkat saat udara kering dan dingin.
"Udara dingin lebih berat dan kurang bergerak, yang berarti awan virus atau partikel virus akan melayang lebih dekat ke tanah membuat virus lebih mudah untuk masuk ke paru-paru seseorang," ujar Reddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.