Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Informasi Jangan Buka Video "India is Doing It"

Kompas.com - 05/11/2020, 14:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial soal peringatan untuk tidak membuka video di WhatsApp berjudul "India is doing it" karena jika dibuka maka ponsel bisa diretas.

Pengguna WhatsApp yang menerima peringatan itu diminta meneruskan peringatan tersebut kepada keluarga dan teman.  

Sebelumnya, informasi yang sama juga beredar dalam bahasa Inggris. Tidak hanya mencatut kata 'India', ditemukan konten peringatan yang sama tetapi dengan judul video "Argentina is doing it."

Dari penelusuran lembaga pemeriksa fakta, informasi peringatan itu hoaks. Informasi itu pun memenuhi ciri-ciri pesan penipuan yang biasanya beredar di WhatsApp dan e-mail.  

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Paduka Bahtera Paduka pada 26 Oktober 2020 menulis status berisi peringatan untuk tidak membuka video di WhatsApp berjudul "India is doing it."

Narasi status itu menyebut, video yang dimaksud menunjukkan grafik Covid-19 di India sudah mendatar.

Jika video itu dibuka, ponsel akan diretas dan tidak bisa dihentikan. Berikut isi lengkap statusnya:

"Kasih tau ya lain2 nya. Jika menerima video di WA yg berjudul *India is doing it*, yg menunjukkan bgmn grafik covid-19 di India sudah mendatar, *jangan dibuka, itu akan nge hack hp mu dlm 10 detik dan tak akan dapat dihentikan.*
Kirim pesan ini ke keluarga dan teman."

Status Facebook soal peringatan tidak membuka video India is doing it.Facebook Status Facebook soal peringatan tidak membuka video India is doing it.
Informasi tersebut beredar juga dalam bahasa Inggris. Salah satu akun yang memuat informasi itu yakni Boses Ni Tatay Rudy. Dia mengedarkannya pada 26 September 2020.

Sementara, sejumlah akun lain menginformasikan konten yang sama, hanya berbeda penyebutan negara, yakni Argentina.

Informasi itu menyebut untuk tidak membuka video berjudul "Argentina is doing it" karena jika membukanya ponsel akan diretas dan tidak bisa dihentikan.

Salah satu akun yang melayangkan status itu yakni Frantz Jerome pada 1 Oktober 2020. Akun itu menyebut bahwa CNN baru saja melaporkan informasi tersebut.

Penjelasan

Dikutip dari situs web pemeriksa fakta independen Full Fact yang memuat hasil penelusuran situs pemeriksa fakta India, BOOM, informasi video "India is doing it" adalah tipuan.

BOOM juga menyebut bahwa pesan yang sangat mirip beredar lebih awal pada 2020 yang menyebutkan kata "Argentina."

Full Fact menegaskan, pihaknya tidak melihat bukti bahwa video itu asli atau ada korban peretasan.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com